BACA JUGA:BBM Akan Kembali Terisi di SPBU Swasta dalam 7 Hari
BACA JUGA:Pertamina Pastikan Kualitas BBM yang Diimpor ke SPBU Swasta Sesuai Standar
- Akselerasi terasa berat atau tersendat.
- Suara mesin lebih kasar.
- Konsumsi BBM membengkak.
- Mesin cepat panas.
Prof Bambang Sudarmanta, pakar mesin ITS jelaskan alasan motor brebet setelah isi BBM.-Prof Bambang Sudarmanta-
BACA JUGA:SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Dirut Tegaskan Bukan Monopoli
BACA JUGA:Pemerintah Cari Solusi Antisipasi PHK Pegawai SPBU Swasta
“Nilai oktan yang terlalu rendah membuat proses pembakaran terlalu cepat. Efeknya, piston cepat aus dan tenaga motor menurun,” tambahnya.
Ada Masalah di SPBU
Selain faktor teknis mesin, Prof Bambang menyoroti kondisi lapangan yang sering diabaikan: kualitas bahan bakar di SPBU.
Dalam situasi tertentu, air bisa ikut masuk ke tangki bawah tanah SPBU. Terutama saat hujan deras atau kelembapan tinggi. Jika tangki jarang dibersihkan, endapan sisa bahan bakar lama dapat bercampur dengan pengiriman baru.
“Kalau tangki bawah SPBU kotor atau lembap, air bisa ikut tersedot ke kendaraan. Begitu sampai di injektor motor, bahan bakar bercampur air menyebabkan misfire alias brebet saat akselerasi,” ujarnya.
BACA JUGA:SPBU Swasta Wajib Patuh Aturan BBM, Pemerintah Pastikan Pasokan Aman
BACA JUGA:Bahlil Pastikan SPBU Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina
Motor Injeksi Lebih Sensitif
Menariknya, motor dengan sistem injeksi elektronik justru lebih sensitif terhadap masalah kualitas bahan bakar dibanding motor karburator.