Pelaku Peledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakut: Anak Galau Butuh Curhat

Rabu 12-11-2025,20:05 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

BACA JUGA:Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Diketahui Akses Dark Web hingga Forum Ekstremis Online

Berdasar rekaman CCTV, peledakan pertama dilakukan di dalam masjid SMAN 72 melalui remote control. Pada ledakan pertama, pelaku tidak kena ledakan. Ia keluar masjid, lalu mengarahkan tangan ke arah dalam masjid (diduga ia mengaktifkan remote control), lalu terjadi ledakan.

Pada ledakan kedua di taman sekolah, pelaku kena ledakan di kepala. Ia kini dirawat di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Soal motif dipertegas Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin dalam jumpa pers, begini:

”Ada hal menarik di dalam proses penyidikan yang kami peroleh dari hasil penggalian keterangan maupun petunjuk-petunjuk yang ada. Bahwa yang bersangkutan, anak berkonflik dengan hukum ini, terdapat dorongan untuk melakukan peristiwa hukum tersebut.”

BACA JUGA:Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Utara: Anak Broken Home

BACA JUGA:Anggota Komisi X DPR Ratih Dorong Penyelidikan Ledakan di SMAN 72 Jakarta Dilakukan Secara Transparan

Dilanjut: ”Dorongannya, di mana yang bersangkutan merasa sendiri. Kemudian, merasa tak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya, baik di lingkungan keluarga atau di lingkungannya itu sendiri maupun di lingkungan sekolah.”

Akhirnya: ”Ini yang menjadi perhatian kami (Polri) bersama KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) untuk menyikapi hal tersebut.”

Jika polisi menilai Fadel merasa tiada tempat curhat, berarti ada tiga tempat curhat baginya.Yakni, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan teman sepermainan.

BACA JUGA:Ketua RT Ungkap Sosok Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta

BACA JUGA:Kesaksian Warga tentang Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Terdengar Ledakan Dua Kali, Pelaku Sempat Kejang-Kejang

Di lingkungan teman, ada informasi bahwa ia sering di-bully teman-teman di sekolah. Jadi, teman bukan lagi jadi tempat curhat. Fadel mungkin membenci teman, khususnya yang mem-bully

Tinggallah tempat curhat di lingkungan keluarga dan sekolah.

Pada Jumat pagi, 7 November 2025, Fadel diantar naik motor ke sekolah oleh ayahnya. Itu terpantau kamera CCTV milik warga di dekat sekolah. Tampak, Fadel diboncengkan motor oleh pria yang diduga ayahnya.

Saat itu Fadel membawa dua tas gendong. Tas warna biru digendong di dada dan warna merah di punggung. 

Kategori :