Guru BP umumnya mengajar sambil jadi guru BP. Dan, guru itu lebih mengutamakan mengajar, menyepelekan bidang BP.
Atau, guru BP bukan psikolog anak dan remaja. Bukan guru yang siap menerima curhat murid. Ia guru biasa, cuma ditugaskan di bagian BP. Jadinya, guru BP mirip ortu pelajar, suka menghakimi. Murid pun ogah curhat. Itu masalah. (*)