Profil Ribka Tjiptaning, Politikus PDIP yang Sebut Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat'

Kamis 13-11-2025,10:43 WIB
Reporter : Shanita Septias Anaway*
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning dipolisikan atas dugaan kasus pencemaran nama baik mendiang Presiden RI ke-2 Soeharto. 

Dia dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Aliansi Rakyat Anti Hoaks (ARAH) pada Rabu, 12 November 2025 seusai menyebut Soeharto sebagai “pembunuh jutaan rakyat” di hadapan para awakmedia.

Ucapan tersebut, menurut pelapor, merupakan bentuk ujaran kebencian dan penyebaran informasi yang menyesatkan. 

Pernyataan Ribka langsung menjadi sorotan publik, tak lama setelah Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto menetapkan Soeharto sebagai salah satu dari 10 tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan, Senin, 10 November 2025.

BACA JUGA:Amnesty International dan AKSI Tolak Gelar Pahlawan Soeharto dan Sarwo Edhi Wibowo

BACA JUGA:Tutut Soeharto Tanggapi Pro-Kontra Gelar Pahlawan Nasional untuk Ayahnya

Ribka sendiri dikenal sebagai figur politikus yang menentang keras pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.

Dia berpendapat Soeharto tak layak disebut sebagai pahlawan karena sejarah kepemimpinannya dipenuhi tragedi kejahatan HAM berat.

Namun ketika mengetahui dirinya dilaporkan ke polisi, Ribka menanggapi informasi tersebut dengan santai. “Hadapi saja,” ujarnya dengan tegas.

Profil dan Perjalanan Karier

Ribka Tjiptaning Proletariyati, A.Ak., lahir di Yogyakarta pada 1 Juli 1959. Dia merupakan dokter sekaligus politisi senior dari PDIP yang dikenal lantang menyuarakan pendapatnya, bahkan ketika pandangannya bertolakbelakang dan memicu kontroversial. 

Putri dari pasangan Raden Mas Soeripto Tjondro Saputro dan Bandoro Raden Ayu Lastri Suyati ini menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan meraih gelar dokter pada 2002. 

Ribka juga tercatat mengantongi sertifikasi Ahli Asuransi Kesehatan dari Universitas Indonesia (UI) pada 2012. 

Sebelum terjun langsung ke dunia politik, Ribka berkarier sebagai dokter Termasuk bekerja untuk perusahaan milik keluarga Puan Maharani pada periode 1992–2009, serta menjalankan praktik pribadi di Klinik Partuha, Ciledug.

BACA JUGA:Soeharto Resmi Sandang Gelar Pahlawan Nasional, Diakui Atas Perannya di BKR Yogyakarta

BACA JUGA:DPR Terbelah Soal Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Bonnie Ajak Cermati Fakta Sejarah

Kategori :