HARIAN DISWAY - Teun Koopmeiners akhirnya menemukan angin segar dalam peran barunya di Juventus. Gelandang asal Belanda itu mulai menunjukkan kembali kualitas terbaiknya.
Ia perlahan meninggalkan keraguan publik terkait banderol transfernya yang mencapai sekitar 60 juta Euro (sekitar Rp1,05 triliun) termasuk bonus.
Didatangkan dari Atalanta dua musim lalu, Koopmeiners sempat kesulitan menampilkan performa yang konsisten. Jauh berbeda seperti saat memperkuat klub Bergamo tersebut.
Apalagi tekanan harga mahal yang melekat pada dirinya membuat penampilannya di Turin kerap menjadi sorotan.
BACA JUGA:Capello Sanjung Kenan Yildiz Usai Jadi Penentu Kemenangan Juventus atas Cagliari
BACA JUGA:Dusan Vlahovic Cedera, Dipastikan Absen di 3 Laga Besar Juventus
Perubahan Posisi Jadi Kunci Kebangkitan
Untuk mengembalikan sentuhan terbaiknya, pelatih Luciano Spalletti menerapkan pendekatan sederhana. Yakni kembali ke dasar permainan Koopmeiners.
Aksi gelandang Juventus asal Belanda, Teun Koopmeiners, saat menghadapi Genoa.--Instagram @teunkoopmeiners
Kualitas teknik dan kemampuan mengalirkan bola dinilai lebih optimal. Itu dapat dilihat ketika ia ditempatkan di sisi kiri formasi tiga bek.
Perubahan posisi itu menjadi jalan pintas yang efektif. Dari lini belakang, Koopmeiners bisa memulai pembangunan serangan dengan presisi. Pun, memanfaatkan “good feet” yang selama ini menjadi keunggulannya.
Strategi Spalletti terbukti berhasil. Koopmeiners kini tampil dengan semangat baru, lebih bebas dari tekanan, dan menunjukkan kepercayaan diri yang sempat hilang.
BACA JUGA:Juventus vs Cagliari 2-1: Kenan Yildiz Gemilang, Bianconeri Lanjutkan Momentum Positif
BACA JUGA:Mantan Pemain Juventus Miralem Pjanic Putuskan Pensiun, Akhiri Karier Panjang di Usia 35 Tahun
Dalam kemenangan Juventus 2-1 atas Cagliari pada 30 November 2025, ia bahkan hampir menandai kebangkitannya dengan sebuah gol, andai peluang besarnya dapat dikonversi menjadi angka.
Menunggu Kembalinya Bremer
Meski demikian, fase kebangkitan Koopmeiners itu menimbulkan pertanyaan baru: bagaimana keputusan Spalletti saat Gleison Bremer pulih dan kembali ke jantung pertahanan?