Puzzle Silaturahmi

Puzzle Silaturahmi

-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-

SILATURAHMI Lebaran pun menjadi puzzle politik.

Seusai salat Id di Hambalang, Kabupaten Bogor, Prabowo Subianto langsung bergegas terbang ke Yogyakarta. Ia bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi.

Kalau saya melihat foto dan videonya, pertemuan itu sangat spesial. Bukan sekadar silaturahmi Prabowo sebagai bawahan (menteri pertahanan) dengan presiden. Prabowo ditemani putranya, Didit Hediprasetya. Jokowi pun didampingi Ibu Negara Iriana. Juga, terlihat putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Pertemuan itu akrab sekali, bukan seperti pertemuan atasan dan bawahan.

Yang terpantau media, di momen hari pertama Lebaran itu, hanya Prabowo tamu istimewa Istana Kepresidenan Yogyakarta. Tak ada menteri lain. Tak ada tamu lain.

Jokowi sempat melarang para pejabat menggelar open house di Hari Raya Idulfitri kali ini. Tentu masih berkaitan dengan bayang-bayang Covid.

Namun, khusus Prabowo, Jokowi buka pintu. Prabowo pun cerita dirinya lahap menyantap hidangan Lebaran. ”Tadi saya makan bakso, tempe bacem, opor. Ada dua opornya tadi. Terima kasih kepada presiden yang bersedia menerima kami. Kehormatan besar. Dan, kami optimistis menghadapi tahun mendatang,” kata Prabowo setelah pertemuan itu.

Akses spesial itulah yang kemudian memunculkan berbagai spekulasi. Salah satunya berkaitan dengan rencana Prabowo maju lagi di Pilpres 2024.

Apalagi, balik dari Yogyakarta, Prabowo langsung bertamu ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta. Pertemuan kali ini lebih kental aroma politiknya. Sebab, beberapa petinggi PDIP dan Gerindra ikut serta. Terlihat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Tjahjo Kumolo. Tentu anak Mega, Puan Maharani dan Prananda, mendampingi sang ibu.

Prabowo sendiri didampingi Sekjen Ahmad Muzani. Didit, sang anak, juga menemani ayahnya.

Gerak cepat, malamnya Prabowo langsung bergeser ke Surabaya. Menemui Gubernur Khofifah. Yang menjadi pertanyaan, mengapa Khofifah yang disambangi? Mengapa tidak ke Semarang untuk bertemu Ganjar Pranowo, misalnya. Atau Ridwan Kamil di Bandung. Juga, mengapa hanya PDIP yang dikunjungi?

Semuanya, baik Prabowo maupun para tuan rumah menjelaskan, menyatakan bahwa tak ada pembicaraan politik 2024 dalam safari Ketum Gerindra itu. Tapi, kalau kita melihat pertemuan tersebut sebagai puzzle yang kemudian dirangkai, jelas tebentuk adanya ”rute politik” yang sedang dilakoni Prabowo.

Apakah jalan menuju duet, Prabowo-Puan? Apalagi kalau kita cermati akhir-akhir ini, berbagai lembaga survei mulai mengunggulkan duet Prabowo-Puan.

Misalnya, hasil survei yang dirilis CPCS pada 29 April 2022, tiga hari sebelum Lebaran. Survei itu menempatkan pasangan Prabowo-Puan meraih elektabilitas tertinggi, yakni 45 persen. Mengalahkan Ganjar-Erick (33,8) dan Anies-AHY (17 persen).

 Begitu juga survei SMRC yang dirilis 21 April 2022,  ketika simulasi berpasangan, Prabowo-Puan (41 persen), unggul 3 persen atas pasangan Anies-AHY (37,9).  

Momentum rilis kedua hasil survei itu kebetulan pas dengan acara rute silaturahmi Lebaran Prabowo ke presiden dan PDIP. Hanya beberapa hari sebelum Lebaran. Tentu memberikan atmosfer pemberitaan yang mendukung apabila Prabowo dan Puan berduet.

Sementara itu, hasil survei Kompas tiga bulan lalu, rilis 23 Februari 2022, Prabowo mendapat elektabilitas tertinggi, yakni 26,5 persen. Sementara itu, Puan masih di bawah 1 persen, tepatnya 0,6 persen. Ketika Prabowo diduetkan dengan Puan, menurut survei Charta Politika yang dirilis 20 Desember 2021, posisinya paling bawah alias hanya 19,2 persen. Kalah oleh Anies-AHY dan Ganjar-Erick.

Lepas dari survei yang turun naik itu, bisa jadi ini sebagai langkah awal Prabowo mulai secara terbuka tentang pencalonannya itu. Selama ini hanya para anak buahnya di parpol yang memberikan isyarat akan majunya kembali dalam Pilpres 2024.

Bagaimana dengan capres lain. Dua capres unggulan, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, sudah sibuk sebelum Lebaran. Terkait dengan posisi mereka sebagai gubernur. Yakni, pemberangkatan mudik bersama. Kaus yang bergambar mereka pun beredar di antara pemudik. Yang diedarkan para simpatisannya.

Anies mendapat momentum salat Id di stadion modern JIS (Jakarta International Stadium). Stadion masih gres. Baru beberapa hari lalu soft launching. Di sejumlah media sosial, terlihat ribuan jamaah hadir. Memenuhi pelataran stadion. Tokoh parpol yang terlihat bersama Anies ialah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Acara tersebut tentu membanggakan bagi Anies. Sebab, bangunan monumental itu terealisasi di era pemerintahannya. Paling tidak, Anies merasakan manfaatnya sebelum melepaskan jabatan pada November tahun ini.

Ganjar sibuk dengan silaturahmi virtual. Tidak hanya berkomunikasi dengan warga Jateng. Tapi, juga dengan para pendukungnya dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, luar negeri.

Anies maupun Ganjar tidak menggelar open house. Juga, belum ada berita menerima tamu penting. Keduanya terkungkung dengan seruan presiden yang melarang open house. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: