7000 Anggrek dari Lima Negara ASEAN Dipamerkan dalam Orchid Extravaganza: Orchids of the East Tropics
Penampilan budaya Indonesia itu diharapkan dapat memberikan impresi positif terhadap Indonesia. -Igak-
HARIAN DISWAY - Garden by the Bay yang menjadi lokasi perhelatan Festival Anggrek Asia Tenggara adalah taman ikonik kebanggaan Singapura. Inilah informasi tentang tempat dan acaranya.
Garden by the Bay dianggap sangat strategis sebagai lokasi perhelatan festival lima negara di Asia Tenggara itu karena banyak keunggulan. Tempat itu adalah sebuah taman buatan yang dikontrol dan dikelola dengan teknologi tinggi.
Menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura Satrya Wibawa, selama tahun 2022, Garden by the Bay dikunjungi hampir 9 juta pengunjung. ”Tak heran ketika Indonesia tampil di ajang itu, antusiasme pengunjung sangat besar,” katanya.
Sementara festival tersebut menjadi perhatian untuk lima negara peserta karena anggrek dianggap bunga penting buat masing-masing. Di Indonesia, anggrek merupakan salah satu bunga nasional Indonesia.
”Di negara bagian Sarawak di Malaysia juga begitu. Anggrek menjadi aspek integral ekonomi Thailand dengan mengekspor tumbuhan itu. Di hutan Brunei Darussalam, beberapa spesies paling langka di dunia dapat ditemukan,” terang Igak, panggilan Satrya.
Di Singapura sendiri, anggrek tidak hanya menjadi bunga nasional. Tetapi juga menjadi media soft diplomacy melalui penamaan spesies anggrek. Selain anggrek hibrida, terdapat spesies asli dari masing-masing negara yang dipamerkan. Beberapa di antaranya dikembangbiakkan sendiri oleh para peneliti Gardens by the Bay.
Selama perhelatan hingga September 2023 mendatang, ada lebih dari 7000 anggrek yang dipamerkan dalam Orchid Extravaganza: Orchids of the East Tropics. Dalam event tersebut, ada asal-usul anggrek yang dapat dilacak dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Selain pameran anggrek, Indonesia menampilkan keragaman budaya Indonesia dari Sabang hingga Merauke yang direpresentasikan dengan kehadiran rumah Toraja. Rumah yang juga disebut Tongkonan itu merujuk pada rumah-rumah tradisional yang ditemukan di kalangan kelompok etnis Toraja di Sulawesi Selatan.
Dikenal dengan atapnya yang berbentuk seperti perahu terbalik atau tanduk kerbau, ada hiasan dengan ukiran dan desain rumit. Mencerminkan kekayaan budaya dan keyakinan spiritual masyarakat Toraja.
“Jenis anggrek asli Indonesia, Phalaenopsis amabilis, yang umumnya dikenal sebagai anggrek bulan, juga dipajang di samping rumah Toraja ini,” tegasnya. (Heti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: