Gen Z dan UMKM Penyumbang Kejayaan QRIS

Gen Z dan UMKM Penyumbang Kejayaan QRIS

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Himawan Kusprianto Jelaskan Capaian QRIS-Edi Susilo Disway-

MALANG, HARIAN DISWAY- Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mendominasi transaksi pembayaran digital di Indonesia. Partisipasi ekonomi Generasi Z menjadi faktor naiknya penggunaan sistem pembayaran yang diperkenalkan sejak 2019 itu.

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Himawan Kusprianto menjelaskan, gen Z punya peran sebesar 27,94 persen. Menjadikan generasi tersebut mengungguli milenial, X, baby boomer, hingga gen alpha.

"Sebanyak 75,49 juta generasi Z menggunakan QRIS," kata Himawan, Jumat 18 Juli 2025. Capaian itu disusul oleh generasi milineal sebanyak 69,9 juta orang atau 25,87 persen.

Sementara itu, generasi X yang menggunakan QRIS hanya sebanyak 59,12 juta orang, atau 21,88 persen dari angka keseluruhan.

BACA JUGA:Pengguna QRIS Dikenakan PPN 12 Persen, Begini Simulasi Hitungannya!

BACA JUGA:Cara Mudah Daftar QRIS: Panduan untuk Perorangan, Badan Usaha, dan Yayasan

Generasi lebih tua, baby boomer, ada 31,23 juta yang menggunakan QRIS, atau 11,56 persen. Sedangkan generasi alpha, yang baru berusia 1-15 tahun, ada 29,9 juta orang atau 10,88 persen.

"Yang generasi tua-tua ini masih memilih menarik uang dari mesin ATM," celetuk Himawan.

Himawan mengatakan, perkembangan penggunaan QRIS ini terjadi karena beberapa hal. QRIS mulai melambung sejak pandemi Covid-19 yang dimulai 2020.


Pengamat Soal QRIS di Muka Global: Perlu Dimanfaatkan!-Istimewa-

Anda sudah tahu, pada masa itu interaksi antarmananusia dibatasi. Termasuk transaksi keuangan yang diimbau untuk cashless. Eh, ternyata nyaman. Hal itu ditambah dengan partisipasi gen Z dan masifnya penetrasi penggunaan gawai.

BACA JUGA:Masyarakat Jatim Pengguna QRIS Terbanyak di Indonesia

BACA JUGA:Implementasi QRIS dan Inklusi Sistem Ekonomi Digital

Perbandingan kesuksesan QRIS bisa dilihat dari penggunaan model pembayaraan keuangan lainnya. Salah satunya, penggunaan kartu debet (GPN). Yang volume transaksinya hanya 89,06 juta dalam kurun tahun 2018 hingga awal 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: