Ketika Goresan Anak Istimewa Menjadi Gaya Fashion di SFT 2026

Ketika Goresan Anak Istimewa Menjadi Gaya Fashion di SFT 2026

Salah satu karya peserta Fashion Design Competition di Soerabaia Fashion Trend 2026. -Christian Mazmur-HARIAN DISWAY

Tas-tas dari Wiralagabae tak kalah mencuri perhatian. Salah satunya berbentuk palet cat lukis, lengkap dengan pegangan dari pensil kuning jumbo. "Tas adalah kondimen. Jadi saya menyesuaikan dengan baju dari Yunita. Dari situ kami menemukan kemistrinya,” ungkapnya. Ia menamai koleksi itu Nostalgia Masa Kecil.

BACA JUGA:Tip Memilih Outfit Sesuai Bentuk Tubuh Untuk Pria

BACA JUGA:10 Item Pakaian yang Wajib Ada di Lemari


Wiralagabae bersama tas unik buatannya di SFT 2026. -Christian Mazmur-HARIAN DISWAY

Sementara Mega Ma, dengan gaya gothic-futuristiknya, menghadirkan koleksi OBSCURA. Hitam pekat, biru dongker, lapisan lace dan kulit sintetis, serta siluet yang deconstructed membentuk kesan kuat dan lembut sekaligus.

Ada tantangan maskulin-feminin di sana. Ia membawa 8 looks plus satu muse yang menjadi highlight koleksinya.

"Ini bukan sekadar fashion show," kata Hanamata, juri dari Vivamuda yang juga seorang certified color analyst. "Ini penghormatan untuk mereka yang sering tak terdengar. Untuk anak-anak yang tetap bersinar, meskipun dunia tak selalu memeluk mereka."

Ariyanti Rakhmana, Person in Charge Vivamuda, menyebut kehadiran mereka di SFT adalah bentuk nyata kontribusi untuk industri kreatif.

Tapi lebih dari itu, ia menyiratkan pesan: bahwa kreativitas tak pernah eksklusif. Dan bahwa keistimewaan bukan halangan untuk bersuara. Dan Sabtu malam itu, suara mereka terdengar. Lewat benang, kain, bentuk, dan warna. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: