Dosen ITS Paparkan Penyebab Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Tak Sekadar Salah BBM

Dosen ITS Paparkan Penyebab Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Tak Sekadar Salah BBM

Fenomena motor brebet usai isi BBM. Prof Bambang Sudarmanta jelaskan alasannya.-Tangkapan layar-

BACA JUGA:Bahlil Pastikan SPBU Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina

Motor Injeksi Lebih Sensitif

Menariknya, motor dengan sistem injeksi elektronik justru lebih sensitif terhadap masalah kualitas bahan bakar dibanding motor karburator.

“ECU (Engine Control Unit) butuh waktu menyesuaikan kadar udara dan bahan bakar. Kalau bensin terlalu mudah menguap atau tercampur air, campurannya jadi tidak ideal," katanya. "Akhirnya ECU salah membaca kondisi, mesin tersendat, atau idle tidak stabil,” tambahnya.

Tip Aman

Agar tak lagi jadi korban “motor brebet setelah isi Pertalite”, Prof Bambang menyarankan dua langkah sederhana namun penting:

1. Gunakan bahan bakar sesuai rekomendasi pabrikan. Jika motor Anda memiliki rasio kompresi di atas 10:1, sebaiknya pilih minimal Pertamax (RON 92).

BACA JUGA:Langka! BBM di SPBU Swasta: Pemerintah Buka Opsi Kerja Sama dengan Pertamina

BACA JUGA:Bahlil: Kuota Impor BBM SPBU Swasta Sudah Ditambah, Shell dan Vivo Bisa Gandeng Pertamina

2. Isi di SPBU yang ramai. Tempat dengan perputaran stok tinggi cenderung memiliki bahan bakar yang lebih segar dan tangki lebih bersih dari endapan.

“Jangan tunggu mesin brebet baru sadar pentingnya oktan. Kalau mesin Anda butuh RON tinggi, berikan yang sesuai,” pungkasnya.

Fenomena “motor brebet setelah isi Pertalite” ternyata bukan sekadar soal kualitas BBM. Tapi merupakan potret kompleks dari hubungan antara teknologi mesin modern, kebiasaan pengguna, hingga kondisi distribusi bahan bakar di lapangan.

Dan seperti diingatkan Prof Bambang, memahami karakter mesin sendiri sering kali lebih penting daripada sekadar memilih SPBU terdekat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: