Memaksimalkan Potensi Diri melalui Dunia Virtual Roblox

HARIAN DISWAY - Roblox menjadi salah satu platform gaming terbesar di dunia sejak 2020 silam. Saat ini, gim itu tercatat memiliki sekitar 380 juta pengguna aktif tiap bulannya.

Gim yang diciptakan David Baszucki dan Erik Cassel pada 2006 itu lahir dari visi humanis. Bertujuan untuk mengedukasi anak muda tentang dunia pemrograman dan desain gim.

Roblox dirancang agar pengguna bisa menciptakan dunia virtualnya sendiri. Yakni dengan menggunakan bahasa pemrograman Lua.

Tujuan itu diserap beberapa institusi di Indonesia. Mulai tahun ajaran 2025/2026, Perguruan Tinggi President University menghadirkan mata kuliah Roblox di Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Bisnis.

BACA JUGA:Mengapa Roblox Berubah Jadi Media Sosial Ketimbang Platform Gaming?

BACA JUGA:Roblox Dorong Ekonomi Kreator Indonesia

Mata kuliah itu mengandung berbagai aspek. Mulai dari business model Roblox, fashion, coding, sosial budaya, hingga etika dan hukum yang berlaku.

Pemerintah Kota Solo juga menciptakan ekstrakurikuler bernama Edublox di Solo Technopark, Surakarta. Diperuntukkan khusus untuk siswa SMP se-Solo Raya. Dilaksanakan rutin setiap Hari Rabu, pukul 14.30 – 16.30 WIB.

Pemimpin dua institusi itu beranggapan sama. Bahwa pendidikan anak zaman sekarang harus difasilitasi dan dikawal kreativitasnya.

Roblox menjadi pilihan yang tepat. Dengan ekosistem lengkap, gim itu menjadi wadah belajar yang menyenangkan.

BACA JUGA:Ini Cara Aktifkan Nutty Fever di Grow a Garden Roblox

BACA JUGA:6 Benih Baru Hadir di Grow a Garden Roblox Chubby Chipmunk Update

Selain menjadi sarana belajar modern, mayoritas pengguna Roblox menggunakannya sebagai media sosial. Banyaknya pilihan peta virtual memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan beragam pengguna.

Pegunungan, kebun, taman bermain, ruang podcast, hingga kolam pancing virtual. Semuanya bisa ditemukan di sana. Hal itu membuka peluang bagi pengguna untuk memiliki kehidupan kedua.

Sumber: