Tiga Generasi Emas, Satu Napas Perjuangan: Ilmu, Keikhlasan, dan Pengabdian untuk Negeri
ILUSTRASI Tiga Generasi Emas, Satu Napas Perjuangan: Ilmu, Keikhlasan, dan Pengabdian untuk Negeri.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Berkat pemikiran dan perjuangannya, ia mendapat julukan sebagai Bapak Pluralisme Indonesia. Perjalanannya sebagai kiai, cendekiawan, hingga pemimpin bangsa meninggalkan jejak tentang menghargai perbedaan.
Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur, 4 Agustus 1940. Beliau adalah putra pertama dari enam bersaudara. Ayahnya adalah KH Wahid Hasyim. Sedangkan ibunya adalah putri dari pendiri Pesantren Denanyar, Jombang, KH Bisri Sansuri.
Gus Dur meninggal pada 30 Desember 2009 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, akibat komplikasi. Lalu, dimakamkan di makam keluarga di Pesantren Tebuireng, Jombang. Beliau mendapat gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Prabowo Subianto yang disematkan langsung kepada istri Gus Dur, Hj Sinta Nuriyah, dalam peringatan Hari Pahlawan.
Tiga generasi emas itu telah menunjukkan bahwa perjuangan untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa tidak hanya berfokus pada aspek politik, tetapi juga pada aspek spiritual, moral, dan kebangsaan. Mereka telah menunjukkan bahwa ilmu, keikhlasan, dan pengabdian adalah kunci untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran bangsa.
Mari kita kenang dan hargai perjuangan mereka dan mari kita lanjutkan perjuangan mereka untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa. Selamat Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2025! (*)

*) H. Imam Kusnin Ahmad adalah wartawan senior Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: