Sinta Wahid Tegaskan Makna Toleransi dalam Perayaan Ulang Tahun ke-25 Sakramen Mahakudus

Sinta Wahid Tegaskan Makna Toleransi dalam Perayaan Ulang Tahun ke-25 Sakramen Mahakudus

Sinta Nuriyah (tengah) menghadiri perayaan ulang tahun ke-25 Gereja Katolik Sakramen Mahakudus Surabaya, Senin, 10 November 2025-Afif Siwi-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gereja Katolik Sakramen Mahakudus SURABAYA memperingati hari jadinya yang ke-25 pada Senin malam, 10 November 2025. Sinta Nuriyah Wahid, istri mendiang Gus Dur, hadir dalam perayaan hangat di tengah hujan lebat itu. Tarian barongsai dan kesenian hadrah mengentalkan aura toleransi di sana.

Seperempat abad lalu, Gus Dur meresmikan gereja yang letaknya berdekatan dengan kompleks Masjid Nasional Al-Akbar tersebut. Tepat pada 10 November 2000, Gereja Katolik Sakramen Mahakudus Surabaya berdiri.

Lagu-lagu nasional dan musik khas Surabaya bergantian dilantunkan. Indonesia Jaya, Jadilah Legenda, dan Rek Ayo Rek membuat tamu yang berdatangan ikut berdendang.

Dress code hari itu adalah pakaian khas daerah. Tamu-tamu perempuan memakai kebaya. Sedangkan, yang laki-laki memakai beskap dan berbalut jarik.

BACA JUGA:Soeharto dan Gus Dur Masuk Usulan 10 Pahlawan Nasional

BACA JUGA:Haul Gus Dur Ke-15: Budaya Moderasi


SINTA NURIYAH berinteraksi dengan barongsai di perayaan ulang tahun ke-25 Gereja Katolik Sakramen Mahakudus Surabaya pada Senin malam, 10 November 2025 -Afif Siwi-Harian Disway

Malam itu, Sinta ditemani putrinya, Yenny Wahid. Kehadiran tokoh 77 tahun itu membuat umat dan para rohaniwan yang hadir dalam perayaan terharu.

Sebab, seperti yang terlihat dalam siaran langsung stasiun-stasiun televisi dan streaming media, pagi harinya Sinta masih berada di Istana Negara. Dia menerimakan gelar pahlawan nasional yang dianugerahkan kepada Gus Dur.

Balai Paroki Gereja Sakramen Mahakudus tak ubahnya miniatur Indonesia. Semangat toleransi Gus Dur yang diusung Sinta dan Yenny menyebar ke seantero ruangan.

Di panggung, Paduan Suara Anak Srengenge Nyunar melantunkan nyanyian penuh syukur. Lalu, dua barongsai merah dan kuning menari-nari gesit di sekitar Sinta dan tamu lainnya.

BACA JUGA:Kembalikan Lembaga Dewan Ekonomi Nasional di Zaman Gus Dur, Luhut Dilantik Presiden Prabowo Jadi Ketua

BACA JUGA:Gereja Waru Jadi Tuan Rumah Sahur Keliling Bareng Sinta Nuriyah: Tradisi Sejak Zaman Gus Dur

Paduan suara dan tarian barongsai itu menyempurnakan hadrah yang dipersembahkan GP Ansor saat Sinta memasuki ruangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: