Banjir Semarang Jadi Perhatian Utama Lalu Lintas Nataru

Banjir Semarang Jadi Perhatian Utama Lalu Lintas Nataru

Pompa portabel digunakan untuk mempercepat pembuangan air dari wilayah tergenang menuju laut di kawasan pesisir Kota Semarang.--

HARIAN DISWAY - Banjir di Jalur Pantura Jawa Kota Semarang menjadi perhatian utama pemerintah dalam penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan mengungkapkan cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan banjir terutama di wilayah Semarang, Jawa Tengah yang akhirnya menimbulkan kemacetan panjang di titik-titik rawan.

“Berdasarkan prediksi BMKG, puncak musim hujan akan terjadi pada Desember hingga Januari. Semarang memiliki karakteristik unik karena banjir bisa datang dari laut (banjir rob,Red) maupun darat (karena hujan,Red), sehingga perlu antisipasi yang serius,” kata Aan saat Rapat Persiapan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 di Kantor Jasamarga Semarang Batang, Jawa Tengah, Kamis, 13 November 2025. 

Aan menegaskan, apabila tidak dilakukan antisipasi secara serius, jalur arteri di wilayah Semarang dan sekitarnya akan sangat rawan terhadap kepadatan, terutama ketika terjadi hujan deras atau banjir. Kondisi tersebut, lanjut Aan, dapat mengganggu kelancaran lalu lintas selama masa libur Natal dan Tahun Baru.

BACA JUGA:Potensi Cuaca Ekstrim Melanda 38 Kabupaten Jawa Timur Hingga Sepekan ke Depan


Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan bersama tim meninjau area banjir menggunakan perahu karet di wilayah terdampak Semarang.--

“Soal cuaca tolong jadi atensi mengingat terbatasnya jalur alternatif ketika terjadi banjir dan hujan secara bersamaan,” ucapnya.

Rekayasa Lalu Lintas dan Optimalisasi Rest Area

BACA JUGA:BMKG: Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Potensi Hujan Lebat

Tidak hanya soal cuaca, rekayasa lalu lintas juga jadi perhatian khusus. Aan meminta diciptakan skema yang dapat mengurai kepadatan terutama di ruas jalan tol.

“Rekayasa lalu lintas silakan koordinasi dengan seluruh stakeholder, lebih baik dilakukan daripada tidak sama sekali. Seperti pengalihan arus dari Kalikangkung ke Weleri, silakan koordinasikan penanganannya,” kata Aan.

Ia juga meminta antisipasi penanganan lalu lintas di wilayah aglomerasi wisata. Seperti arus masyarakat yang bergerak dari Semarang ke Bandungan, Solo, atau Yogyakarta. Arus ini biasanya memadati ruas jalan tol, terutama di masa libur Natal dan Tahun Baru.

BACA JUGA:Tol Probowangi Segmen Gending-Paiton Bisa Beroperasi di Momen Nataru

“Prediksi dan dari pengalamanan sebelumnya, saat Nataru kebanyakan orang pergi ke tempat wisata, berangkat pagi pulang sore. Tolong diantisipasi betul, untuk dilakukan rekayasa lalu lintas, terutama di wilayah aglomerasi,” jelas Aan. 

Sementara itu terkait rest area, lanjut Aan, perlu juga disiapkan skema rekayasa lalu lintas di dalamnya guna mencegah antrean yang dapat membebani jalan tol, sekaligus mengatasi titik-titik rawan kepadatan seperti di Rest Area 424B di Ruas Jalan Tol Semarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: