Publisher PUBG Bekukan Rekrutmen dan Dorong Produktivitas Individual di Era Kecerdasan Buatan
Update PUBG Mobile 3.3, Pemain dapat menyelami mode "Ocean Odyssey" bertema laut--Krafton, PUBG Mobile
BACA JUGA:Karena Hak Cipta PUBG, Krafton Gugat Garena, Google, dan Apple
BACA JUGA:Rangkul Komunitas, PUBG Mobile Gelar PUBG Mobile Jawara Community
Khususnya bagi ribuan karyawan yang kini dihadapkan pada pilihan sulit: bertahan atau mencari peluang baru.
Tidak Semua Anak Perusahaan Setuju
Meski begitu, tidak semua anak perusahaan Krafton sepenuhnya mendukung kebijakan “AI-first” itu. Studio pengembang Unknown Worlds Entertainment, kreator gim Subnautica 2, menegaskan bahwa mereka tidak akan menggunakan AI dalam proses pengembangan gim terbaru.
“Hal itu sangat kecil kemungkinan untuk berubah,” ujar Donya Abramo, community manager Unknown Worlds.

Senjata baru di PUBG Mobile 3.3--Krafton, PUBG Mobile
Ia menambahkan, “Tim kami sudah memiliki sistem dan pipeline yang mapan. Hubungan kami dengan Krafton tetap sama seperti sebelumnya. Mereka menyediakan akses ke berbagai sumber daya dan alat. Tetapi keputusan akhir tetap di tangan kami.”
BACA JUGA:State of Play Japan 2025 dan Segudang Hal Menarik
BACA JUGA:Dota 2 Berkolaborasi Dengan Monster Hunter, Hadirkan Berbagai Item In-Game
Pernyataan tersebut mencerminkan dinamika internal di tubuh Krafton. Di satu sisi, dorongan kuat menuju integrasi AI sebagai masa depan industri. Di sisi lain, kehati-hatian sejumlah studio dalam menjaga identitas kreatif mereka.
Kebijakan baru Krafton menunjukkan perubahan besar dalam lanskap industri gim global. Di tengah maraknya investasi AI di berbagai sektor, perusahaan-perusahaan besar mulai menata ulang struktur kerja dan model bisnis mereka.
Dengan slogan “AI-first”, Krafton tampak berambisi menjadi pelopor di bidang itu. Meski konsekuensinya bisa mengubah wajah tenaga kerja kreatif di industri gim secara permanen.
Dengan kinerja keuangan yang solid dan investasi besar di bidang AI, Krafton kini berada di persimpangan. Yakni antara mempertahankan warisan kreatif manusia, atau sepenuhnya beralih ke masa depan yang digerakkan oleh algoritma. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: gamespot.com