Banjir Bandang Sumatra Parah, Cak Imin Ajak Raja Juli hingga Bahlil untuk Taubat Nasuha

Banjir Bandang Sumatra Parah, Cak Imin Ajak Raja Juli hingga Bahlil untuk Taubat Nasuha

Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyurati Menhut Raja Juli Antoni dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia agar taubatan nasuha atas kebijakan imbas banjir di Sumatera-Instagram cakiminow-

HARIAN DISWAY - Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat menyampaikan belasungkawa atas bencana banjir dan tanah longsor yang melanda pulau Sumatera. 

Musibah tersebut merupakan kejadian yang seharusnya membuka mata semua pihak mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan memperbaiki tata kelola alam.

Bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat saat ini, menurutnya, bukan hanya disebabkan oleh faktor alam, namun juga mencerminkan kelalaian yang sudah berlangsung lama dalam mengelola wilayah-wilayah yang sebenarnya rentan terjadi bencana.

Cak Imin menilai ada 2 persoalan besar yang memperburuk kondisi, yakni kelalaian manusia serta minimnya kemampuan perencanaan serta antisipasi bencana alam

BACA JUGA:Kondisi Terkini Bencana di Sumatera: 442 Orang Meninggal dan Ratusan Hilang

BACA JUGA:16 Warga Ditangkap setelah Penjarahan Minimarket di Sibolga, Begini Kata Mendagri

Ia turut menekankan perlunya perubahan cara pandang dan tindakan konkret yang dilakukan secara bersama, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Seruan itu ia rangkum dalam ajakan “taubatan nasuha” yang ia pimpin.

“Hari ini saya berkirim surat ke Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, dan Menteri Lingkungan Hidup untuk bersama-sama melakukan evaluasi total terhadap seluruh kebijakan dan langkah-langkah kita sebagai wujud komitmen dan kesungguhan pemerintah,” kata Cak Imin saat menghadiri workshop SMK Go Global, Senin, 1 Desember 2025 yang dikutip dari laman disway.id.

Inti dari seruan itu adalah untuk berbenah sekaligus melakukah perbaikan akar persoalan, termasuk mengubah cara berpikir para pemangku kebijakan. 

“Semua aspek, mulai dari cara kita berpikir, melangkah, dan berbuat. Kiamat bukan sudah dekat—kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri. Semoga saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah segera mendapatkan bantuan, dan keluarga diberi kesabaran. Amin,” pungkasnya.

BACA JUGA:Prabowo Perintahkan Mobilisasi Besar-Besaran untuk Bantu Korban Banjir dan Longsor Sumatera

BACA JUGA:Putin Sampaikan Belasungkawa kepada Presiden Prabowo atas Banjir Besar di Sumatera

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan angka korban jiwa bencana banjir bandang dan longsor melanda terus meningkat di sejumlah wilayah.

Data terbaru per 2 Desember 2025 mencatat 604 korban dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 464 korban lainnya masih belum ditemukan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id