Jalur Aceh Utara–Bener Meriah Mulai Terbuka, Pembersihan Capai KM 31

HARIAN DISWAY - Upaya penanganan bencana di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, terus menunjukkan perkembangan melalui kerja keras tim gabungan yang dikerahkan untuk membuka kembali akses jalur darat yang sebelumnya terputus akibat longsor. 

Pembukaan jalur ini menjadi fokus penanganan darurat, mengingat tingginya kebutuhan masyarakat dan pentingnya akses tersebut sebagai jalur vital penghubung dua wilayah.

Berdasarkan data sementara per Senin, 1 Desember 2025, tim gabungan sudah berhasil membersihkan empat titik longsor di ruas jalan KKA–Bener Meriah. 

BACA JUGA:Kenapa Banjir Bandang Sumatra Bisa Parah? Begini Jejak Kerusakan Hutan dan Tata Ruang!

Lokasi tersebut berada di kawasan Gunung Salak, salah satu area yang mengalami dampak signifikan dari bencana hidrometeorologi yang terjadi. 

Proses pembersihan sudah mencapai kilometer (KM) 31, menunjukkan perkembangan yang cukup berarti sejak upaya pembukaan jalur dimulai.

Untuk mendukung percepatan pembersihan, proses ini dikerjakan menggunakan tiga alat berat milik Dinas PUPR. 

BACA JUGA:UPDATE Banjir Bandang Sumatra: 604 Meninggal, 464 Hilang, 570 Ribu Mengungsi

Penggunaan alat berat tersebut menjadi langkah penting untuk menangani volume material longsor yang besar, terutama di titik-titik yang tertutup total.

Selain itu, Dinas PUPR juga berencana mendatangkan satu unit loader tambahan. 

Alat berat dikerahkan untuk mengeruk tumpukan material longsor di kawasan Gunung Salak, yang menjadi titik paling terdampak dalam kejadian ini.--BNBP

Penambahan alat ini diharapkan mampu membuat pengerjaan lebih efisien sehingga seluruh titik longsor yang tersisa dapat segera dibuka.

Gunung Salak sendiri merupakan jalur strategis yang menghubungkan Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah. 

BACA JUGA:Banjir Bandang di Aceh Sudah Diprediksi 8 Hari Sebelumnya

Sumber: