Ciri-Ciri ISPA yang Sering Diabaikan dan Cara Mengatasinya
ISPA sering disalahartikan sebagai flu biasa, padahal gejalanya bisa berkembang cepat. Kenali ciri-cirinya sejak dini agar tidak terlambat melakukan penanganan.-istock-
HARIAN DISWAY - Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi gangguan kesehatan yang paling sering muncul di berbagai daerah.
Penyakit ini mudah menular dan dapat menyerang siapa saja, terutama ketika kualitas udara menurun atau cuaca berubah cepat.
Data kesehatan global menunjukkan bahwa ISPA merupakan infeksi yang dapat menyerang saluran pernapasan bagian atas maupun bawah.
Meskipun umum terjadi, masyarakat sering tidak menyadari gejalanya sejak awal karena dianggap mirip flu biasa.
BACA JUGA:Waspadai Lonjakan Kasus ISPA, Dinkes Surabaya Gencarkan Vaksin PCV Gratis
Gejala Ringan yang Kerap Dianggap Sepele
Banyak penderita ISPA mengalami tanda awal berupa batuk ringan, pilek, atau hidung tersumbat. Kondisi ini umumnya dianggap hanya efek kelelahan atau perubahan cuaca sehingga tidak segera ditangani.
Padahal, ISPA berkembang sangat cepat apabila imunitas tubuh sedang menurun. Ketidaksadaran inilah yang membuat penyakit ini sering menyebar luas dan menimbulkan keluhan berkepanjangan.
Demam Ringan yang Tak Disadari

DEMAM RINGAN sering dianggap sepele, tetapi justru bisa menjadi tanda awal ISPA yang mudah terlewatkan dan berpotensi memburuk jika diabaikan.-istock-
Salah satu gejala ISPA yang sering terabaikan adalah demam ringan. Suhu tubuh yang sedikit naik biasanya dianggap tidak berbahaya sehingga penderita tetap menjalani aktivitas seperti biasa.
Padahal, demam meski rendah adalah bentuk respon tubuh melawan infeksi. Jika diabaikan, kondisi dapat berkembang menjadi lebih serius dalam beberapa hari.
BACA JUGA:Akibat Polusi Udara, Kasus ISPA Balita Jatim Tembus 45 Ribu
BACA JUGA:Polusi Udara Bukan Penyebab Tunggal ISPA, Daya Tahan Tubuh Menurun Lebih Rentan Terkena Penyakit
Batuk Kering dan Sakit Tenggorokan
Batuk kering juga menjadi tanda umum ISPA. Namun, banyak orang mengira batuk ini akibat udara dingin atau kebiasaan minum es.
Ketika batuk bertahan lebih dari tiga hari, itu bisa menandakan adanya infeksi pada saluran napas.
Sakit tenggorokan yang muncul bersamaan juga kerap dianggap iritasi biasa. Faktanya, kombinasi batuk dan nyeri tenggorokan merupakan ciri kuat adanya infeksi virus atau bakteri.
Hidung Mampet, Bersin, dan Pilek Berulang
Hidung tersumbat, bersin, dan pilek yang datang bergelombang sering disalahartikan sebagai alergi musiman. Padahal, gejala tersebut dapat terjadi karena peradangan pada jaringan hidung akibat infeksi ISPA.
BACA JUGA:Polusi Udara Memburuk, Menkes: Pasien ISPA Tembus 200 Ribu Orang
BACA JUGA:ISPA dan Diare Pada Anak di Surabaya Masih Tinggi
Jika keluhan tak membaik dalam dua hingga tiga hari, kemungkinan besar itu bukan sekadar alergi, tetapi infeksi yang memerlukan perhatian lebih.
Tubuh Lemas dan Nafsu Makan Menurun
Banyak penderita ISPA merasakan tubuh lelah, pegal, dan tidak berenergi. Kondisi ini biasanya dianggap sebagai efek kurang tidur atau stres. Namun, rasa Lemas adalah tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi aktif.
Nafsu makan yang menurun juga menjadi salah satu sinyal. Masyarakat kerap mengabaikannya hingga kondisi semakin buruk.
Mengapa ISPA Sering Diremehkan?

ORANG meremehkan ISPA karena gejalanya mirip flu, padahal kurangnya kewaspadaan dapat membuat infeksi cepat menyebar dan menimbulkan komplikasi.-istock-
Ada beberapa faktor yang membuat ISPA sering tidak ditangani dengan serius. Pertama, gejalanya sangat mirip flu biasa sehingga dianggap tidak berbahaya.
BACA JUGA:Mengatasi Batuk dan ISPA Akibat Polusi Udara
BACA JUGA:Polusi Udara Jakarta Makin Parah, Kasus ISPA Naik
Kedua, banyak orang tetap beraktivitas meski sakit ringan, sehingga infeksi semakin sulit pulih.
Selain itu, kualitas udara yang buruk, polusi tinggi, serta perubahan cuaca ekstrem membuat ISPA muncul lebih sering dan lebih cepat menyerang kelompok rentan.
Cara Mengatasi ISPA Secara Bijak
Langkah pertama untuk mengatasi ISPA adalah memberikan waktu istirahat cukup bagi tubuh. Istirahat membantu sistem kekebalan bekerja maksimal melawan infeksi.
Minum air putih lebih banyak juga sangat dianjurkan. Cairan membantu mengencerkan lendir dan mempercepat proses pemulihan.
BACA JUGA:ISPA pada Balita Melonjak
BACA JUGA:Jangan Remehkan Batuk dan Pilek Pada Anak, Bisa Jadi Tanda Awal TBC, Kenali Ciri dan Gejalanya
Jika tersedia, gunakan pelembap udara untuk membantu melegakan tenggorokan dan pernapasan. Mengonsumsi makanan bergizi, terutama buah dan sayur yang kaya vitamin C, juga mempercepat pemulihan.
Hindari kondisi berdebu, asap rokok, serta tempat ramai selama masa pemulihan untuk mencegah infeksi bertambah parah.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari bantuan medis apabila gejala tidak membaik dalam tiga hari, demam semakin tinggi, atau pernapasan terasa sesak.
Anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis harus lebih waspada karena risiko komplikasi lebih tinggi.
BACA JUGA:5 Tips Sembuhkan Batuk Berdahak dengan Bahan Alami
BACA JUGA:9 Obat Alami untuk Mengatasi Batuk saat Puasa Ramadan
Dokter dapat memberikan pemeriksaan lebih detail dan menentukan apakah diperlukan obat antivirus, antibiotik, atau terapi tambahan.
ISPA memang bukan penyakit baru, tetapi kesalahpahaman terhadap gejalanya membuat banyak orang terlambat mendapatkan penanganan.
Mengabaikan tanda awal hanya membuat infeksi semakin berat dan menularkan ke orang lain.
Dengan mengenali gejala sejak dini dan melakukan pencegahan sederhana, masyarakat dapat melindungi diri sekaligus memutus rantai penularan ISPA. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber