Sekoper Lumajang: Empati dan Aksi Nyata Kelompok Perempuan di Tengah Erupsi Semeru
Tim Sekolah Perempuan Desa Oro-oro Ombo saat mendata pengungsi erupsi Gunung Semeru-Narasumber for Harian Disway-
HARIAN DISWAY - Ribuan warga berhamburan keluar rumah ketika Gunung Semeru menyemburkan abu vulkanik. Mereka berlarian menyelamatkan diri menuju titik evakuasi. Selama beberapa hari kemudian, mereka bertahan di pengungsian.
Setelah aktivitas vulkaniknya terus meningkat, Gunung Semeru erupsi pada akhir November hingga awal Desember 2025. Kendati bukan erupsi besar, kondisi itu membuat warga di lereng gunung risau.
Tidak terkecuali penduduk di Desa Supiturang dan Oro-oro Ombo. Awan panas guguran (APG) dan lahar dingin Semeru merenggut ketenangan mereka.
Keresahan dan ketakutan warga di dekat jalur aliran lahar Besuk Kobokan itu membuat mereka yang tergabung di Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita (Sekoper) Lumajang tak bisa tenang.
BACA JUGA:Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Abu Menjulang 900 Meter
BACA JUGA:Ke Lumajang, DPD PDIP Jatim Silaturahmi dan Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

GUNUNG SEMERU memuntahkan material vulkanik dan menyebar ke permukiman warga-BNPB-
Dengan spontan, mereka langsung menjadi garda terdepan untuk memberikan ruang aman kepada warga. Yang pertama kali mereka lakukan adalah menyalurkan bantuan. Bukan hanya bantuan fisik, tapi juga psikologis dan administratif.
Terbentuk pada 2022, Sekoper Desa Oro-oro Ombo tidak pernah tinggal diam saat sesama menderita. Itu karena kelompok yang terdiri dari perempuan, lansia, difabel, dan warga berpenghasilan rendah tersebut tahu benar seperti apa rasanya menderita dan tak dipedulikan.
Kini, Sekoper berfokus pada pelayanan. Mereka sepakat untuk mengulurkan tangan kepada yang membutuhkan. Dan, itu mereka wujudkan lebih dulu pada masyarakat yang ada di sekitarnya.
Maka, ketika Semeru bergolak, Sekoper segera bergerak. Sembari menggalang dan menyalurkan bantuan, mereka memberikan akses transportasi, konsumsi, dan penginapan bagi pengungsi.
BACA JUGA:Alat Berat Mulai Dikerahkan untuk Tangani Dampak Erupsi Semeru di Jalur Nasional
BACA JUGA:Status Semeru Masih Awas Level IV, Terjadi 4 Letusan dan 1 Guguran Pagi Ini
"Kami tidak hanya belajar soal gender, tapi juga soal tanggap bencana. Itu sudah dipupuk sejak kami bergabung," ujar Indrawati, pengurus Pos Pengaduan Sekoper Oro-oro Ombo, saat dihubungi Harian Disway pada Selasa, 2 Desember 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: