Arsenal Tumbang di Detik Akhir, Arteta Soroti Dua Kesalahan Fatal

HARIAN DISWAY - Mikel Arteta menilai bahwa Arsenal tampil di bawah standar mereka saat kalah secara menyakitkan dari Aston Villa dalam lanjutan Liga Inggris. 

Pertandingan tampaknya akan berakhir imbang setelah Leandro Trossard menyamakan kedudukan usai gol pembuka Matty Cash. Namun, dominasi Arsenal buyar ketika Emiliano Buendia mencetak gol pada menit ke-94, menjadikannya gol kemenangan kedua-terlambat yang pernah terjadi melawan Arsenal dalam kompetisi sejak 2006-07. 

Hanya Neal Maupay yang memiliki rekor gol kemenangan lebih telat, ketika ia mencetak untuk Brighton pada menit ke-94:26 pada Juni 2020.

Kekalahan ini menambah catatan buruk Arsenal di bawah Arteta ketika menghadapi Villa. Mereka kini sudah kalah enam kali dari Aston Villa selama masa kepelatihan Arteta, menjadikannya lawan tersulit kedua setelah Manchester City yang mengalahkan Arsenal tujuh kali. 

Meskipun begitu, Arteta tetap menilai bahwa para pemainnya bekerja keras, dan ia tidak menyalahkan usaha mereka. Yang menjadi masalah adalah kualitas keseluruhan permainan yang belum mencapai level terbaik.

BACA JUGA:Rating Pemain Arsenal usai Digilas Aston Villa 1-2, Lini Depan Tumpul!

BACA JUGA:Aston Villa vs Arsenal 2-1, Kekalahan Pertama The Gunners Setelah 3 Bulan

Arteta menyebut bahwa dalam beberapa momen penting, Arsenal gagal mendominasi dan membuka terlalu banyak ruang bagi Villa. Dua kesalahan mengoper bola bahkan hampir berujung pada gol lawan sebelum gol kemenangan terjadi. 

Secara keseluruhan, gol penentu kekalahan muncul dari rangkaian kejadian cepat: serangan Arsenal yang gagal dimanfaatkan, sapuan bola panjang dari kiper, bola kedua, dan kemelut di kotak penalti yang berakhir fatal bagi Arsenal.

Evaluasi Arteta: Standar Belum Tercapai

Momen Bukayo Saka dalam laga tandang Arsenal lawan Aston Villa dalam lanjutan pekan kelima belas Liga Inggris 2025/2026, Sabtu 6 Desember 2025-David Klein-Reuters

Dalam wawancaranya, Arteta menegaskan bahwa masalah utama bukan pada sikap atau keinginan para pemain, melainkan pada standar teknis yang tidak terpenuhi.

 “Kami harus fokus pada diri kami sendiri. Ada standar tertentu yang hari ini, terutama secara individual, tidak kami capai,” ujar Arteta usai pertandingan.

Menurutnya, upaya dan energi para pemain sudah sangat tinggi, namun keputusan dan eksekusi dalam momen-momen penting tidak berjalan sebagaimana mestinya. 

Salah satu contoh adalah peluang besar yang gagal dimanfaatkan ketika Declan Rice mengirimkan bola silang ke arah Noni Madueke dan Viktor Gyokeres, tetapi tidak ada yang berhasil menyelesaikannya menjadi gol. 

Sumber: fotmob