SKK Migas dan HCML Hidupkan Semangat Warga Lewat Festival Pesisir 4

HARIAN DISWAY - Cahaya lampu panggung memantul di permukaan laut Gili Genting pada Sabtu malam, 6 Desember 2025.

Saat itu, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) bersama SKK Migas kembali menghidupkan denyut kebudayaan pesisir melalui Festival Pesisir 4.

Bertempat di Taman Desa Galis, acara itu mengusung tema “Lengghi: Ekspresi Budaya Gili Genting". Menegaskan bahwa kebudayaan merupakan warisan turun-temurun yang menjadi kekuatan hidup masyarakat pesisir.

“Lengghi” adalah bagian ujung perahu tradisional Madura. Memiliki bentuk khas: dua bilah kayu yang melengkung ke dalam, menyerupai sepasang tangan terbuka.

BACA JUGA:Petik Laut Desa Padelegan, Madura (1): Arak-arakan Tokoh Legenda Disambut Antusias Warga

BACA JUGA:Petik Laut Desa Padelegan, Madura (2): Replika Perahu Raden Marsodo dilarung di Selat Madura

Simbol sederhana tersebut memuat pesan mendalam. Tentang keramahan, keterbukaan, dan semangat menyambut tamu. Karakter itulah yang sudah lama menjadi identitas sosial masyarakat Gili Genting.

Nilai tersebut ingin kembali ditegaskan melalui festival tahunan itu. Bahwa pariwisata dan pembangunan selain bertumpu pada panorama, juga pada manusia dan budaya yang melingkupinya.

Manager Regional Office and Relations HCML Jawa Timur Hamim Tohari menyebut bahwa Festival Pesisir 4 merupakan upaya konsisten HCML dalam memberdayakan masyarakat. Juga menjaga keberlanjutan budaya lokal.

“Tujuannya agar nilai luhur budaya ini dipahami generasi berikutnya. Serta yang paling penting agar budaya tersebut tidak luntur,” ujarnya.

BACA JUGA:Warga Padelegan Madura Gelar Petik Laut, Larung Sesaji di Laut Lepas

BACA JUGA:Carok dan Pergeseran Nilai di Madura (14): Hanya Tokar, Bukan Carok

Ajang itu berlangsung atas dukungan Pemkab Sumenep, para tokoh masyarakat, hingga warga Gili Genting.

Hamim menegaskan bahwa HCML terus memperkuat sinergi dalam pengembangan sosial, kesejahteraan, dan pelestarian lingkungan.

Sumber: