Hari Ini PTM 100 Persen di 12 Kota di Jatim

Senin 09-05-2022,06:26 WIB
Reporter : Salman Muhiddin & Mohamad Nur
Editor : Tomy C. Gutomo

LIBUR sekolah secara nasional memang diperpanjang hingga 12 Mei. Itu sesuai surat edaran dari Kemendikbudristek. Namun, seluruh sekolah di Jatim wajib aktif kembali mulai hari ini. Jawa Timur tidak termasuk daerah yang terdampak dengan arus balik Lebaran.

”Karena aturan itu untuk antisipasi kemacetan yang diprediksi terjadi saat arus balik Lebaran,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi, kemarin. Sementara Jatim bukan daerah utama tujuan arus balik. Tetapi daerah yang banyak keluarnya pemudik.

Artinya, lebih banyak para perantau asal Jatim yang melakukan perjalanan kembali ke luar daerah. Ketimbang orang luar daerah yang masuk ke Jatim. Sehingga lalu lintas itu tak mengganggu aktivitas siswa pergi dan pulang sekolah.

Namun, Wahid menegaskan bahwa aktivitas sekolah tetap mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri terbaru. Yakni tidak semua SMA/SMK/SLB boleh menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Di Jatim, hanya 12 kabupaten/kota yang diizinkan.

”Karena hanya 12 daerah itu yang berhasil masuk level 1,” terang pria yang juga sebagai Pj Sekdaprov Jatim itu. Sisanya, 25 daerah masih masuk level 2 dan hanya Pamekasan yang masih level 3.

Kelonggaran yang diterapkan pun tak sama. PTM di 25 daerah itu hanya boleh maksimal 50 persen dengan 6 jam pelajaran. Setiap satu jam pelajaran 45 menit. Pun demikian di Pamekasan. Hanya boleh PTM 50 persen dengan maksimal 4 jam pelajaran.

Ya, mudik bagi aparatur sipil negara (ASN) memang bisa lebih lama tahun ini. Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menyetujui usulan WFH bagi ASN selama sepekan ke depan agar kemacetan di jalur darat bisa dihindari. Pemkot Surabaya mengambil langkah diskresi.

Semua ASN wajib masuk di hari pertama kerja hari ini. Ketentuan itu juga berlaku untuk guru dan pegawai sekolah. Oleh karena itu, pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen harus bergulir lagi.

 ”Kalau menurut surat edaran dari Kemendikbud Ristek, Surabaya tetap masuk hari Senin 9 Mei. Perpanjangan libur Lebaran hanya untuk Jabotabek,” kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh, kemarin.

Banyak yang salah paham dengan aturan tersebut. Jatim tidak perlu menerapkan aturan WFH tersebut. Sebab, arus balik ke arah timur tidak banyak menimbulkan kemacetan.

Yusuf mengatakan kuota PTM tetap 100 persen sesuai dengan ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1. Meski situasi sudah jauh terkendali, Yusuf berharap pihak sekolah tidak terlena. ”Untuk menyambut hari pertama masuk sekolah, siapkan satgasnya. Satgas tetap siap, prokesnya, jam relaksasi tetap dipatuhi,” ujar mantan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Bakesbangpol BPB Linmas Surabaya itu.

Ia juga meminta kesadaran orang tua atau wali murid terkait kondisi anaknya. Jika mereka belum fit setelah liburan, maka Dispendik berharap sang anak tetap di rumah.

Apalagi saat ini muncul ancaman baru: hepatitis akut pada anak. Penyakit ini masih misterius dan ditemukan di 20 negara. 

Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya Tri Endang Kustianingsih juga menegaskan para guru dilarang bolos. Jika tidak masuk harus ada alasan jelas. ”Semua harus masuk,” katanya.

Antisipasi terkait hepatitis akut juga disiapkan. Pihaknya menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya untuk menentukan langkah pencegahan. Yang jelas, ancaman tersebut tidak membuat aturan PTM berubah.  “Besok kami koordinasikan,” lanjutnyi.

Kategori :