Serial Dimaz Muharri (12): Digelari "Raja Maling" di NBL Indonesia

Selasa 31-08-2021,04:15 WIB
Editor : Gunawan Sutanto

NBL, kata Dimaz, bisa mengemas pertandingan dengan heboh. Sehingga, penonton selalu ramai. Saat IBL sebelumnya, hanya pertandingan tertentu yang ramai penonton. Selain itu, NBL juga membuat CLS Knights menjadi lebih dikenal dan lebih banyak pendukung. Sebelum era NBL, mungkin hanya kalangan basket yang kenal CLS Knights. Tapi ketika NBL, CLS makin dicintai publik. "Tidak hanya di Surabaya. Saat main di Solo, juga banyak banget yang mendukung," kenangnya.

Untuk prestasi tim, Dimaz menilai CLS Knights paling moncer saat NBL musim 2010-2011. Atau musim pertama. Saat itu CLS Knights yang buka siapa-siapa di IBL. Begitu musim pertama NBL, langsung masuk final. "Tentu banyak yang dilakukan manajemen dan pelatih yang membuat tim CLS waktu itu luar biasa," kata Dimaz.

Pelatih baru CLS Wan Amran berhasil meracik tim CLS Knights lebih bertaji. Tidak banyak perubahan skuad. "Coach Amran itu pandai mendekati pemain. Baik di lapangan atau di luar lapangan," katanya. (Tomy C. Gutomo-Bersambung)

 

Tags :
Kategori :

Terkait