Ayo, Berwisata Lagi di Surabaya

Minggu 03-10-2021,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

WALI Kota Surabaya Eri Cahyadi tampak senang kemarin. Akhirnya ia bisa memberi makan anak asuhnya. Daging ayam segar merupakan makanan favorit anak asuhnya.

Anak asuh Eri bukan manusia. Melainkan binatang komodo yang berada di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Sejak sebulan lalu, ia mengadopsi komodo tersebut. Padahal, awal tahun lalu Eri sempat mengadopsi gajah. ”Wis suwe aku ora ngekeki mangan komodo (sudah lama saya tidak memberi makan komodo, Red),” ujar mantan kepala bappeko itu.

KBS mulai beroperasi lagi hari ini. Eri mengatakan, KBS sudah mendapat asesmen dari linmas. Ia mengatakan, hasilnya juga sudah baik. Tidak ada yang perlu ditambahkan lagi.

Rencananya, aturan buka KBS bakal sama dengan sebelum pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Yang membedakan hanya penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Para pengunjung diwajibkan menggunakan itu.

Sedangkan untuk kapasitas pengunjung hanya 25 persen. ”Untuk memastikan keamanan, kami akan minta satgas terus berputar. Agar kerumunan tidak terjadi,” kata politikus PDIP itu.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf mengeluarkan surat edaran (SE) tentang panduan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan penerapan prokes. Terutama pada pembukaan usaha pariwisata dan taman rekreasi daerah dengan level 3.

Pada SE tersebut ada sembilan taman rekreasi yang akan diuji coba pembukaannya di Jatim. Dua di antaranya berada di Surabaya. Yakni, KBS dan Surabaya North Quay (SNQ).

Eri minta seluruh petugas KBS maupun SNQ melaksanakan tugasnya dengan baik. Dengan demikian, tidak ada sebutan kluster yang disebabkan dua tempat wisata tersebut. Selain itu, ia menyambut baik pembukaan tempat wisata tersebut. Sebab, bisa menggerakkan kembali usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar tempat wisata. ”Selama ini UMKM di KBS itu mandek. Jadi, dengan dibuka kembali, roda ekonomi bisa berputar,” katanya.

Direktur Utama PD Taman Satwa Chairil Anwar mengatakan, setidaknya KBS hanya bisa menerima 2 ribu pengunjung. Menurutnya, total pengunjung tersebut tidak terlalu banyak sehingga tidak memungkinkan menimbulkan kerumunan.

KBS sendiri memiliki luas 15,4 hektare. Tempat wisata itu bisa menampung setidaknya 10 ribu pengunjung. Namun, biasanya, saat weekend sebelum pandemi, jumlah pengunjung bisa sampai 5 ribu orang. Artinya, kapasitas 2 ribu pengunjung termasuk sedikit. Jumlah pengunjung paling banyak selama pandemi, yakni Mei lalu, bertepatan dengan libur Hari Raya Idulfitri. Jumlahnya mencapai 4.998 orang.

Walikota Eri Cahyadi memberi makan jerapah KBS yang sudah dibuka mulai hari ini (3/10). (Foto: Humas KBS)

Chairil memastikan satwanya dalam kondisi prima. Ia mengeklaim kesehatan satwa yang dikelolanya selalu dicek setiap hari. ”Dokter-dokter hewan kami akan melakukan evaluasi juga. Semua zona satwa. Mulai reptil sampai mamalia,” ujarnya.

Meski begitu, ada beberapa wahana yang belum dibuka. Misalnya, akuarium dan kolam renang. Sedangkan untuk arena pesepeda dan joging sudah bisa kembali dipakai. Aturannya sama. Mulai pukul 6 hingga 10 pagi di akhir pekan. Sedangkan pembelian tiket juga masih menggunakan daring.

Selain itu, bakal ada empat stan UMKM yang dibolehkan buka di area KBS. Sebenarnya ada 15 stan yang bisa diisi. Namun, pembukaannya akan dilakukan secara bertahap. ”Kami pastikan para penjual sudah divaksin. Nanti, ketika mereka scan barcode PeduliLindungi ternyata belum vaksin, akan kami minta vaksin dulu,” ujarnya.

Taman juga direncanakan buka dalam waktu dekat. Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Anna Fajriatin mengatakan, pembukaan taman masih menunggu instruksi menteri dalam negeri (inmendagri). Lusa evaluasi PPKM dilakukan pemerintah pusat. Bila sudah diperbolehkan buka, DKRTH akan segera mengoperasikannya.

Tags :
Kategori :

Terkait