”Tidak bisa instan untuk memininimalisirnya. Harus melalui proses secara bertahap. Jadi jangan percaya dengan produk-produk iklan yang menjanjikan ketiak putih dalam waktu sehari dua hari. Tidak mungkin,” ungkapnya.
Berkat perawatan itu, Ivo dan Lintang makin tampak sangat percaya diri. Terlebih busananya nyaman dipakai dan pas,” ujar Lintang, model berusia 15 tahun itu. Senada, Ivo yang berusia 17 tahun itu mengungkapkan kegembiraannya.
Bentuk one shoulder yang dikenakan Lintang membuat bagian bahunya tampak menawan. ”Efek diagonal pada bagian itu memberi kesan diagonal pada bahu, sehingga Lintang dapat tampil sempurna,” ungkap Embran.
Sedangkan potongan halter yang dikenakan Ivo, membuat bagian bahunya jadi tampak lebar. ”Nah, halter itu memang dibuat untuk menambah kesan lebar untuk bahu Ivo,” ujarnya.
Busana batik karya Embran yang dikenakan dua model itu bertitel Batik Estine. Embran mengerjakannya selama tiga minggu. Bekerja sama dengan pebatik Pamekasan untuk membuat busana tersebut.
”Selama ini Pamekasan jadi laboratorium inovasi saya. Sebab, pebatik di Pamekasan suka tantangan. Mereka antusias dan mampu mewujudkan gagasan batik kontemporer saya,” ungkapnya.
Bahan busana tersebut terbuat dari kain sutra dipadukan dengan aplikasi kain emboss. Selain busana batik, ia juga mewujudkan desain sepatu batik. Sepatu berhak tinggi dengan motif batik kontemporer monokrom bermotif geometris.
Senada dengan motif busananya. Sepatu itu dibuat Embran bekerja sama dengan pengrajin sepatu di Sidoarjo. Ketika sepatu batik tersebut dikenakan oleh kedua model, mereka makin anggun.
Selain peragaan busana, digelar talk show. Embran mengungkap kegiatan-kegiatan atau berbagai kompetisi yang menonjolkan kecantikan. ”Para penyelenggara kontes kecantikan serta desainer busana hampir melupakan pesona batik yang merupakan tradisi Nusantara. Padahal batik dapat dikreasi menjadi beragam style. Bisa dipadu dengan unsur modern dan sebagainya,” ungkapnya.
Talk show siang itu juga sekaligus menyambut Hari Batik Nasional 2 Oktober. Keduanya, Embran dan Christopher, berkolaborasi mewujudkan desain busana batik dengan kecantikan maksimal. Harapannya, ke depan batik semakin populer dan dikenal luas.
Dalam acara itu, Embran juga mengenakan rancangannya sendiri. Sebuah kemeja putih dengan selempang kain batik biru muda dan bagian bawahnya mengenakan kain sarung batik dengan warna biru muda pula.
Sementara Christopher tampak elegan dengan jaket batik berwarna cokelat. Paduan modern dan tradisi. ”Jaket batik ini saya desain khusus untuk Pak Dokter,” ujar Embran usai berbincang santai tentang konsep fashion glamor yang menampilkan kecantikan secara maksimal. (Guruh Dimas)