Binerica Mempertanyakan Eksistensi Makhluk Ekstraterestrial

Rabu 06-10-2021,04:00 WIB
Editor : Nanang Prianto

Astronomi adalah ilmu pengetahuan yang mendalami seputar angkasa luar beserta segala fenomenanya. Ilmu tersebut akan terus berkembang seiring dengan makin majunya teknologi buatan manusia. Nah, ranah astronomi ternyata juga menjadi inspirasi para pemusik. Salah satunya Binerica, yang didirikan Fadhli Fauzi.

 

KITA mungkin bisa mengacu kepada latar belakang Tom DeLonge menyusun Angels and Airwaves pada 2005 lalu. Itu adalah proyek DeLonge saat masih berstatus sebagai personel Blink-182. Namun, kita tidak sedang membicarakan pendiri Macbeth tersebut.

Ada sosok pendatang baru yang turut mengusung astronomi sebagai inspirasi dalam bermusik. Namanya Fahdli Fauzi. Dengan nama panggung Binerica, ia membawa musik elektronik jadi terdengar syahdu. Membuat para pendengar serasa sedang berada di luar angkasa. Dikelilingi langit sehitam beludru yang bertabur bintang.

’’Saya dari dulu bermusik hanya sekadar hobi,’’ Fadhli mengawali obrolan akhir pekan lalu (3/10). ’’Kemudian ketika pandemi, rasanya bosan sekali karena harus di rumah dalam jangka waktu lama. Saat mencari kesibukan itu, saya lalu membeli sebuah Ableton. Langsung sibuk dengan alat itu sampai akhirnya memutuskan bikin proyek musik sendiri,’’ ceritanya.

Ketertarikan Fadhli akan luar angkasa sangat terlihat dalam tujuh karyanya. Yang terbaru adalah lagu berjudul Apakah Kita Sendirian, yang dirilis Jumat lalu (1/10). Ia menggandeng Virdania sebagai pengisi vokal.

Perumusannya berawal dari kontemplasi Fadhli tentang astronomi. Ia terinspirasi dari Fermi Paradox, sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh fisikawan Enrico Fermi.

’’Kemungkinan bahwa bumi bukan satu-satunya planet yang bisa menopang kehidupan di alam semesta begitu tinggi. Tapi, kenapa kita tidak pernah atau belum menerima pesan dari makhluk ekstraterestrial lain?’’ Ia bertanya. ’’Informasinya samar, karena tidak ada fakta empiris. Apakah ada yang mendahului manusia, lalu punah sebelum ‘menemukan’ yang lain?” Tanyanya lagi.

ARTWORK Binerica untuk single Apakah Kita Sendirian yang dirilis pada Jumat lalu (1/10). Lagu itu mewakili pertanyaan besar Fadhli terhadap eksistensi makhluk ekstraterestrial di angkasa yang luas ini. 

 

Bedroom Singer

Nama Binerica diadaptasi Fadhli dari kata biner. Sebuah sistem bilangan berbasis dua digit untuk mewakili besaran dari suatu fisik. Penggunaannya mayoritas ada dalam komputer dan sistem digital.

Secara umum, musik Binerica ramah di telinga. Tidak terdengar bass yang berdentum-dentum layaknya musik elektronik. Notasi lagu seperti di awang-awang. Tipikal lagu yang tepat untuk menemani kita memikirkan sesuatu yang jawabannya masih belum pasti. Liriknya mewakili tanda tanya besar Fadhli tentang kemungkinan adanya makhluk lain di alam raya.

Semua suara di lagu ini diproduksi oleh Fadhli menggunakan virtual instrument dan sampel yang diolah sendiri. Sedangkan, rekamannya dilakukan di studio Sonic Garage, Jakarta Utara. Ayah satu putri tersebut berharap lagu ini bisa menjadi bahan kontemplasi bagi para pendengarnya. Sekaligus agar makin peka dengan sekitarnya.

Proses dari demo ke rekaman pun terbilang cepat. Dalam tiga hari, struktur lagu beserta lirik sudah terbentuk.

Tags :
Kategori :

Terkait