Hubungan mereka yang diangkat dalam film ini juga menuai kontroversi. Tidak ada satu catatan sejarah pun yang dapat mengarahkan bahwa hubungan mereka dianggap tabu di Eropa saat itu. Francis Lee menyeret sosok Elizabeth Philpot (Fiona Shaw), seorang ahli paleontolog sahabat Mary Anning di dunia nyata. Hanya untuk mengungkapkan sisi lain dari keluarga Mary. Yang dianggap pengingkar agama hingga dikucilkan masyarakat.
Walau terinspirasi dari tokoh dan peristiwa yang pernah terjadi, Francis Lee mengaku tidak bermaksud membuatnya sebagai film biografi. Melainkan tafsir bebas berbasis real event. Agak disayangkan, karena tindakan Lee memberi label berbeda pada sosok yang telah lama jadi teladan. Dan kisahnya menjadi bacaan umum bagi anak-anak dan remaja di Inggris Raya.
Saya sempat bertanya-tanya, mengapa Ammonite dipilih sebagai judul? Bukan Ichthyosaurus, atau Mary Anning. Ammonite sendiri diambil dari mitologi Mesir. Pada masa peradaban awal di Mesir, Ammonite adalah simbol dewa, seperti Dewa Aries. Di Ethiopia, digunakan sebagai batu simbol suci, dan dipercaya dapat membantu para meditator dalam bermeditasi. Sedangkan di Inggris, dalam sejarahnya, dipercaya sebagai batu yang membawa keberuntungan dan keajaiban.
Namun ternyata, Ammonite dalam paleontologi adalah fosil indeks atau penanda yang punya empat karakteristik. Yakni khas, tersebar luas, berlimpah, dan terbatas dalam waktu geologi. Jadi film Ammonite dimaksudkan seperti fosil indeks. Penanda hubungan unik Marry dan Charlotte. Penanda kebahagian pernah ada di sepenggal waktu yang terbatas dalam hidup Mary Anning yang pucat dan kaku.
Butuh tekad lebih untuk menyelesaikan, menikmati, apalagi memaknai film ini. Jika tidak ditonton di layar bioskop, gangguan kecil seperti notifikasi ponsel saja sangat berpotensi mengalihkan perhatian. Kemudian meninggalkannya sepenuhnya.
Secara visual, Ammonite didominasi warna pucat dan kusam. Minim dialog. Percakapan agak panjang justru menjadi jatah para pemain pendukung. Back sound yang biasanya mendominasi film dengan ritme pelan, malah terdengar cuma sekejap. Suara debur ombak, langkah kaki, derit lantai kayu banyak mengisi film ini.
Usaha keras Kate Winslet dan Saoirse Ronan membangun chemistry dan mengalirkan emosi kepada penonton dengan sedikit bicara harus diacungi jempol. Karena akting mereka menjadi kunci bagi kesuksesan penceritaan Ammonite. Dan bagi saya, Ammonite merupakan penampilan terbaik Kate Winslet dalam beberapa tahun terakhir. (*)