Jarak biasanya menjadi kendala menyulitkan dalam menyiapkan pernikahan. Terlebih sejak pandemi Covid-19. Ismaila Rosella dan Mohammad Arifin bisa menyusun semuanya dari jarak yang sangat jauh secara daring.
Tapi mereka baru bisa pulang sekitar dua minggu sebelum acara pernikahan. Isma sudah memahami betul kondisi tersebut. Sehingga dia sudah mempersiapkan diri dengan mencari vendor yang dibutuhkan. Hanya bermodal WhatsApp dan Instagram.
Itulah yang dilakukannya saat menghubungi Panggih Sapta dari Pagipagi Fotografi. Konsep awal terbilang sangat sulit dilakukan. Terlebih kondisi belum begitu luwes karena pemerintah masih memberlakukan berbagai pengetatan. Alhasil, dipilihlah satu konsep utama namun tetap dengan nuansa yang kurang lebih serupa.
”Sesi foto itu dilaksanakan sore hari. Kami paginya masih harus kerja secara remote. Baru siang kami siap-siap melakukan persiapan pre-wedding,” ujar perempuan 28 tahun tersebut. Selain itu, keduanya melaksanakan sesi foto lain pada malam hari. Panggih menggunakan sejumlah strategi supaya hasilnya maksimal. Terutama permainan sorotan cahaya.
Segala pembatasan tersebut ditanggapi dengan bijak meskipun akhirnya tidak bisa melaksanakan foto pre-wedding secara normal. Setidaknya mereka sudah memiliki dokumentasi pada akhir masa lajang, sebelum mengarungi bahtera rumah tangga.
”Kalau dipikir sayang sih, saya merasa sayang dengan konsep awal. Tapi tak apa-apa. Itu cuma komponen pernikahan. Yang penting sekarang kami sudah bisa menjalani hidup berdua,” pungkas Isma. (Heti Palestina Yunani-Ajib Syahrian)