Bulan Depan Mulai Car Free Day Surabaya

Minggu 24-10-2021,04:00 WIB
Editor : Doan Widhiandono

SURABAYA sudah memasuki level 1 PPKM. Hal itu tertuang dalam instruksi menteri dalam negeri (Inmendagri) 47 tahun 2021. Pemerintah kota (pemkot) mulai menggenjot perekonomian. Salah satunya menyiapkan mekanisme car free day (CFD).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Suharto Wardoyo mengatakan, pemkot bakal membuka CFD pada November. Pemkot akan membukanya secara bertahap. Untuk tahap awal, yang dibuka adalah di kawasan Jalan Kembang Jepun.

Anang, sapaan akrab Suharto, mengatakan bahwa Jalan Kembang Jepun punya potensi kerumunan di tempat itu lebih kecil. Tempat lain, misalnya di Taman Bungkul-Jalan Raya Darmo, akan rawan kerumunan.”Sebelum pandemi Kembang Jepun jadi tempat CFD juga. Tapi kebanyakan mereka datang untuk selfie. Beda dengan Taman Bungkul. Tempat itu selalu ramai. Bahkan tamannya belum dibuka banyak yang nongkrong di situ,” kata mantan kepala dinas sosial itu.

CFD akan berlangsung setiap Minggu pukul 06.00. Pemkot masih menggodok mekanisme CFD. Pemkot menggandeng Satpol PP dan Polsek setempat untuk membicarakan penegakkan protokol kesehatan. 

Lalu apakah pengunjung CFD wajib menggunakan PeduliLindungi? Anang mengatakan belum ada rencana memakai aplikasi tersebut. Sementara, pengunjung cukup menggunakan masker dan jaga jarak saja. ”Kami juga sudah melakukan asesmen. Satgas Covid-19 sudah meninjau lokasi. Polsek juga sudah. Nanti kita tunggu saja bagaimana hasilnya,” ujarnya.

Pemkot Surabaya sudah meniadakan CFD sejak Maret tahun lalu. Saat itu, Surabaya baru memasuki tahap awal pandemi. Ada 8 lokasi CFD di Surabaya. Di antaranya Jalan Raya Darmo, Jalan Kembang Jepun, serta Jalan Tunjungan.

Anang belum tahu apakah pedagang kaki lima (PKL) boleh berjualan atau tidak. Sebab para PKL berpotensi menimbulkan kerumunan. Tapi ia tidak menutup kemungkinan PKL dibolehkan buka saat CFD.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Tjutjuk Supariono meminta pemkot untuk membatasi pengunjung CFD. Ia tidak mau di kemudian hari terjadi kluster di lokasi CFD. ”Harus dihitung. Kalau tidak pakai PeduliLindungi mungkin bisa dihitung seperti acara Alun-Alun Surabaya tahun lalu,” ujar politisi PSI itu.

Meski begitu, Tjutjuk berharap CFD di bulan November bisa meningkatkan perekonomian Surabaya. Ia meminta agar para PKL diizinkan untuk berjualan kembali. Apalagi CFD merupakan momentum para PKL kembali mengais rezeki. (Andre Bakhtiar)

Tags :
Kategori :

Terkait