Oleh
Dr dr Robert Arjuna FEAS
Dokter dan penulis ilmu kesehatan
PADA 2007, David Beckham pernah mengaku bahwa ia memiliki perilaku obsesif. Ia menyebutnya sebagai gangguan. Yang mana semua benda di hadapannya harus tertata sangat rapi. Atau harus berpasangan.
’’Aku menata kaleng Pepsi di kulkas dalam baris-baris yang rata. Kalau kalengnya terlalu banyak, akan kusingkirkan ke lemari lain,’’ ungkap Beckham, seperti dilansir Telegraph. ’’Kalau aku di hotel, aku belum bisa beristirahat kalau tidak menyingkirkan semua brosur atau buku dari meja. Dan menaruhnya dalam laci,’’ papar mantan bintang Real Madrid itu.
Hal itu dibenarkan sang istri, Victoria. Mantan member Spice Girls itu bahkan dengan lugas menyebut Beckham menderita obsessive compulsive disorder (OCD). Alias gangguan obsesi dan kompulsi. ’’Semua yang di hadapannya harus serasi. Kalau kamu buka kulkas kami, semua diatur dengan sangat rapi dari atas ke bawah,’’ jelas dia.
Keluarga Beckham punya tiga kulkas. Satu buat bahan makanan, satu khusus salad, dan satu lagi khusus minuman. ’’Di bagian minuman itu saja, semuanya simetris. Kalau ada tiga kaleng, ia akan membuangnya. Karena semua barang harus berjumlah genap,’’ lanjut perempuan yang kini menjadi desainer tersebut.
Itu satu contoh dari kalangan public fugure. Di sekitar saya juga banyak orang yang tingkah lakunya aneh. Seperti pak Johannes. Pintu sudah dikunci rapat. Tapi ia berulang kali melihat dan mengunci ulang pintu. Lain halnya dengan ibu Tina. Sudah belanja kain, lalu dimasukkan tas. Tapi dia berulang kali menanyakan dan mengecek di mana dia menyimpan kain tersebut.
Heran benar saya. Belum lagi Pak Charlie. Di era pandemi ini tiap kali tangan sudah bersih dicuci ulang terus berkali-kali. Seolah-olah tidak percaya bahwa tangannya sudah dicuci bersih. Tingkah aneh ini memang banyak kita ketemu dalam kehidupan sehari-hari. Apakah itu termasuk OCD? Apa bedanya denga perfeksionis? Mari kita bahas.
Tentang OCD
Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) adalah sejenis gangguan mental. Orang dengan OCD memiliki pikiran dan dorongan yang tidak dapat dikendalikan dan berulang (obsesi), serta perilaku (paksaan) kompulsif. Contoh perilaku kompulsif adalah mencuci tangan tujuh kali setelah menyentuh sesuatu yang mungkin kotor.
Pikiran dan tindakan tersebut berada di luar kendali pengidap. Pengidap mungkin tidak ingin memikirkan atau melakukan hal tersebut. Tapi ia tidak berdaya untuk menghentikannya. Dengan kata lain, OCD dapat memengaruhi secara signifikan kehidupan pengidapnya.