Pergeseran Peran
Hingga paro musim, dua kejadian itu masih lumayan membuat sisi thrilling serial ini terjaga. Itu yang bikin pemirsa setia mengikuti petualangan Joe selama dua musim penuh. Nah, di season ketiga ini, sisi psikopati Joe hampir hilang sama sekali. Menjadi ayah telah mengubah dirinya. Ia bertekad untuk bertobat dari hobi membunuh orang. Demi Henry, si anak.
Sebaliknya, Love justru tidak bisa mengontrol nafsu meng-geprek manusia lain. Sampai episode kelima, segala masalah ditimbulkan oleh sikap impulsif Love. Joe kerepotan mengendalikan sang istri. Ia juga memendam kecemasan. Khawatir nafsu membunuh Love akan dilampiaskan ke orang-orang yang ia sayangi. Baik dirinya sendiri maupun Henry.
Jadi, sampai paro musim itu, ceritanya adalah Love yang masih liar. Dan Joe yang begitu menahan diri. Bayangkan saja, bagaimana psikopat yang membius kita dengan aksi-aksi sadis yang dilakukan dengan sangat dingin, tiba-tiba menjadi pria yang penuh kekhawatiran.
Joe melakukan semuanya untuk mendapat predikat ayah dan suami terbaik tahun ini. Ia pergi ke perpustakaan, berjalan-jalan sambil mendorong stroller Henry, hingga ikut acara camping bapak-bapak kompleks perumahan. Dan lucunya, semua itu ia lakukan supaya bisa membaur. Supaya bisa hidup normal. Bukan dalam rangka mencari mangsa untuk digeprek.
Well, setelah dua musim melihat Joe dengan topi ikonisnya menguntit orang, lalu diam-diam membunuhnya, memang musim ketiga ini terasa janggal. Apalagi tiba-tiba ia menjadi polisi moral buat Love.
Spoiler alert, Joe tidak sepenuhnya sembuh, memang. Mother issue dan perundungan yang dialaminya sejak SD—yang dijelaskan lewat bermenit-menit flashback, memantik sisi psikopatnya lagi. Ia masih tergoda menemukan ’’soulmate’’. Dan sosok itu ia temukan pada diri Marienne (Tati Gabrielle), penjaga perpustakaan manis yang juga tertarik padanya.
Namun, lagi-lagi Joe cemas. Takut kalau cewek berambut pendek itu dihabisi Love. So, ia memilih menekan kuat-kuat hasratnya berselingkuh dengan Marienne.
KEHADIRAN tokoh baru, Marienne (Tati Gabrielle, kanan) menjadi obsesi baru Joe. Namun, hubungan mereka menemui banyak halangan.
Alhasil, tidak seperti dua season sebelumnya yang benar-benar bikin penasaran, You musim ketiga sedikit kehilangan daya tarik. Sisi thrilling dan intriknya kurang kuat. Daripada obsesi Joe, yang lebih mengemuka adalah kemelut rumah tangga Quinn-Goldberg. Sampai tengah musim, kita dibuat berharap-harap cemas, semoga ada twist di akhir nanti.
Meski begitu, masih ada beberapa hal yang bisa dinikmati dari musim ini. Interaksi Joe dan Love—kalau sedang kompak—sungguh menggemaskan. Namun, sekali lagi, keduanya lebih enjoyable jika memasang full psychopath mode. Tanpa sisi geprek-menggeprek korban, serial ini hanya menjadi drama rumah tangga biasa. (Retna Christa)