Jenazahnya dikirim ke kampungnya di Indramayu, dimakamkan di sana. Para pelaku tertangkap (tiga orang) kecuali pelaku pembacok inisial TS. Kini TS diburu polisi.
Semua tim antibandit di jajaran Polda Metro Jaya andal. Cuma, mereka bertindak atas arahan kapolres masing-masing. Tidak menyatu. Inilah tim yang khusus bergerak malam:
- Tim Pemburu Preman (TPP) dari Polres Jakarta Barat. Ia bentukan Irjen Fadil saat jadi Kapolres Jakarta Barat 2014.
Awalnya, TPP beranggota reserse. Kemudian, tim penindak itu diisi personel Sabhara yang telah dilatih kemampuannya dalam melakukan penindakan dan antisipasi kejahatan.
- Tim Alpha Plus dari Polres Jakarta Pusat. Dibentuk pada 2017, fokus street crime (kejahatan jalanan) seperti begal, copet, jambret, tawuran, balapan liar.
- Tim Raimas Backbone dari Polres Jakarta Timur. Dibentuk 2017. Dipimpin Aipda Ambarita yang menghebohkan. Sepekan lalu Ambarita menggeledah ponsel pemotor, direkam video, disebar ke medsos. Heboh.
Di Polres Jakarta Timur ada juga Tim Rajawali. Tugas dan fungsinya sama dengan Raimas Backbone.
- Tim Jaguar dari Polres Depok. Tim itu terkenal ditakuti para bandit. Karena bertindak tegas. Ahli tempur jarak dekat.
- Tim Tiger dari Polres Jakarta Utara. Tim ini banyak menangkap bandit, karena Jakarta Utara paling rawan kejahatan.
- Tim Eagle One dari Polres Jakarta Selatan. Juga tim yang andal menangani bandit.
- Tim Vipers dari Polres Tangerang Selatan. Belakangan, Tangsel wilayah rawan kejahatan di malam hari. Tim Vipers selalu sibuk.
Ada pula tim kecil-kecil dari polsek-polsek jajaran Polda Metro. Bersandi Ketupat Sayur. Ada juga Lele, seperti disebut Kapolda Metro.
Semua itu akan disatukan. Dengan latihan khusus terpadu. Tugas langsung di bawah komando Polda Metro. Yang diyakini bakal membuat Jakarta aman di malam hari.
Sebenarnya, memang itu yang diharapkan masyarakat dari Polri. Sejak dulu. (*)