SUASANA riang terasa di Ballroom Hotel DoubleTree by Hilton, Surabaya, pagi kemarin (6/11). Raut wajah orang yang memenuhi ruangan itu bahagia. Sebab, mereka sedang melaksanakan prosesi wisuda. Lulus secara resmi dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (Stiamak) Barunawati Surabaya. Terlebih, di acara itu mereka mendapat suntikan motivasi di Dahlan Iskan, founder Harian Disway.
Kemarin, ada 83 wisudawan angkatan ke-20 yang dilepas. Siap masuk ke dunia kerja.
Orasi ilmiah kemarin disampaikan oleh Dahlan Iskan dan Kepala LLDIKTI wilayah VII, Prof Soeprapto.
Dahlan bilang bahwa banyak orang yang bekerja tidak sesuai dengan program studi semasa kuliah. Meski begitu, banyak juga yang sukses dengan kondisi itu. ’’Saat kuliah, yang berkembang adalah logika berpikirnya. Orang yang pernah kuliah itu logika berpikirnya jadi lebih baik. Dengan logika berpikir dan sistematis, orang itu bisa hidup di mana saja,’’ kata Dahlan.
Mahasiswa Stiamak juga beruntung, kata Dahlan. Sebab, semua yang dipelajari juga berdasar pengetahuan praktis yang pernah terjadi di lapangan. Mereka bisa mempelajari permasalahan yang terjadi di sebuah perusahaan. Dan problem itu sudah dipecahkan oleh manajemen perusahaan.
“Cara itu pernah dipraktikkan. Kalau berhasil akan menjadi best practice. Misalnya di Pelindo. Pasti sudah banyak praktik terbaik yang didapatkan. Lalu diberikan kepada Anda (wisudawan),” ucapnya.
Sehingga, ia berkesimpulan bahwa mahasiswa sekolah tinggi itu mempelajari materi yang telah terjadi. Bukan yang belum terjadi. “Tapi itu sudah hukumnya. Wisudawan bukan masuk ke suatu perusahaan membawa metode baru untuk selanjutnya diterapkan ke perusahaan itu,” tambahnya lagi.
Dahlan juga mengkritisi biaya logistik di Indonesia yang sangat mahal. “Kita akan melihat sebesar apa logistik akan berubah, setelah yang lulus hari ini bekerja di Pelindo selama lima tahun ke depan. Apa yang terjadi di 2026 nanti? Asumsi saya, setelah lima tahun itu, Anda (wisudawan) telah memiliki pengetahuan yang cukup tentang logistik,” tantang Dahlan.
Lima wisudawan itu dinyatakan sebagai lulusan terbaik. Mereka adalah Dinda Nuriyah Khatami dengan IPK 3,89, Zahra Alfani dengan IPK 3,84, Aryanto Sanjaya Putra yang meraih 3,79, Lovy Morsetya Haqi dengan 3,73, dan Deantie Alifia yang mendapat 3,71.
Kemarin, Stiamak juga melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan empat perusahaan da lembaga. Kerjasama itu untuk kolaborasi dalam menopang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
MoU tersebut ditandatangani Ketua Stiamak Sumarzen Marzuki dengan Direktur Utama PT Pelindo Terminal Petikemas (PTP) M Adji, Direktur Utama Pendidikan Maritime Logistik Indonesia (PMLI) Chiefy Adi Kusmargono, Rektor Universitas Wisnu Wardhana Malang (UWWM) Prof Dr Suko Wiyono SH MH, dan Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia atau Indonesian Logistik and Forwarder Association (ALFI/ILFA) Jawa Timur Drs N. Hengky Pratoko. (Michael Fredy Yacob)