APBD Surabaya Digedok, Belanja Tembus Rp 10,3 Triliun

Rabu 10-11-2021,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

SELANGKAH lagi APBD 2022 Surabaya digedok tepat di Hari Pahlawan 10 November. Badan Anggaran (Banggar) DPRD Surabaya menyepakati anggaran belanja pemkot tahun depan mencapai Rp 10,3 triliun kemarin (9/10).

”Kekuatan APBD Surabaya 2022 hampir mirip dengan APBD sebelum pandemi Covid-19,” kata Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono kemarin. Surabaya menjadi satu-satunya kota dengan anggaran belanja Rp 10 triliun pada 2020. Namun, realisasinya kacau gara-gara pandemi.

Adi melihat negara dan pemerintah daerah lebih siap menghadapi pandemi. Sudah banyak warga yang divaksin. Fasilitas kesehatan juga lebih andal. Tercipta banyak RS darurat di berbagai daerah yang sampai sekarang dipertahankan.

Selain itu, pemerintah pusat sudah melonggarkan kegiatan masyarakat. ”Sinyalnya tahun depan lebih terarah,” tegasnya.

Ada dua dinas dengan anggaran terbesar. Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya mendapat anggaran belanja hingga Rp 2,1 triliun. Angkanya naik dua kali kilat daripada tahun lalu.

Selain menangani urusan kesehatan, dinkes punya kewenangan baru membangun rumah sakit dan fasilitas lain. "Ini berlaku karena aturan pusat berubah. Anggaran dinkes jadi membengkak," ujar anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Herlina Harsono Njoto.

Anggaran dinas pendidikan juga ikut membengkak dua kali lipat. Dispendik harus membelanjakan Rp 2,3 triliun tahun depan. Mereka bisa membangun sekolah sekaligus menyelenggarakan pendidikan.

Pembengkakan anggaran di dua dinas itu membuat Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) menyusut. DPRKP CKTR yang tahun ini mendapat anggaran Rp 1 triliun itu hanya mendapat jatah Rp 400 miliar tahun depan.

Kabid Bangunan Gedung DPRKP CKTR Surabaya Iman Krestian mengatakan, kekuatan pegawai dinasnya juga ikut tersedot. Satgas cipta karya yang awalnya 500 orang menyusut separuh. ”Tinggal 250-an,” ucapnya.

DPRKP CKTR hanya memiliki proyek besar berupa rumah susun. Selebihnya hanya proyek kecil di permukiman. (Noor Arief Prasetyo-Salman Muhiddin)

Tags :
Kategori :

Terkait