Diskusi Film Mobile Suit Gundam Hathaway (2021): Pahlawan, Prajurit, dan Manusia

Minggu 28-11-2021,07:10 WIB
Editor : Nanang Prianto

Gundam Hathaway bersinar bukan dalam pertarungan—yang walaupun epik tapi sangat singkat itu. Hathaway bersinar dalam dialog-dialog pendek antara Gigi, Hathaway, dan Kenneth. Momen-momen halus saat lingkungan indah berbicara mengenai kondisi sosial dan politik. Hathaway bersinar saat Gigi Andalucia berteriak ketakutan atau Hathaway penuh keraguan. 

Hathaway bercerita tentang drama psikologi manusia di bawah robot raksasa yang mampu mengubah sebuah kota menjadi arang membara. Hathaway memilih untuk menceritakannya dalam keheningan atau tersembunyi dalam dialog-dialog.

Di balik itu, ada juga cerita mengenai kolonisasi dan westernisasi yang tersembunyi. Nama teroris lingkungan Mafty Navue Erin diambil dari Sudan (Afrika), Naby (Arab), dan Erin (Irlandia) tiga tempat yang memiliki sejarah panjang penindasan dan kolonialisme. Nama Gigi Andalucia diambil dari kota Andalusia, mutiara dalam peradaban keemasan Islam yang dihancurkan oleh Spanyol.

Antagonisnya bernama Kenneth Sleg. Sleg berarti buruk atau biasa dalam bahasa Belanda. Saya yakin masih bisa banyak digali dari anime ini. Misalnya, bagaimana Gigi Andalusia, perempuan dengan kecantikan standar Eropa menertawai nama Mafty. Atau bagaimana Kenneth Sleg yang berkulit cokelat khas Asia Tenggara, sebagai seorang playboy selalu ingin meniduri Gigi.

Yang paling menarik dari semuanya adalah Hathaway. Seorang pahlawan yang tercerabik antara menjadi mitos dan nafsu manusianya. Dari keinginan luhur bagi seluruh umat manusia dan keberadaannya sebagai manusia fana.

Gundam Hathaway adalah karya yang berani, filosofis, dan sentimental. Saya yakin tidak semua orang bisa menikmatinya. Karya yang sengaja dengan berani menutup semuanya dalam kabut untuk menceritakan emosi dalam baris antara. Sebuah pilihan berani dalam anime atau film yang menceritakan perang. Anime ini adalah sebuah masterpiece yang bukan untuk semua orang. (Retna Christa-*)

 

Komentar 

SAYA, sekalipun tumbuh besar di era Gundam mulai diluncurkan dan mulai disukai oleh teman-teman, secara pribadi justru tidak mengikuti serial ini. Bahkan sampai muncul mainannya, replika dari robot Gundam, saya juga tidak terlalu menganggapnya penting.

Bagi saya, lebih menyenangkan kala itu mengikuti serial Voltus V, Mazinga Z, God Sigma dan lain-lain. Apalagi, teman di lingkungan saya juga menyenangi serial yang baru saya sebutkan. Jadi ngobrolnya bisa seru.

Alhasil, jujur, saya ragu-ragu. Saat teman-teman grup Hobby Nonton memutuskan untuk nonton bareng serial Mobile Suit Gundam Hathaway. Saya sangat awam, tidak paham asal muasal realm Gundam.

Tapi, setelah menyaksikannya, saya hanya punya satu kata untuk film ini: DAHSYAT! Semua serial robot yang pernah saya tonton tidak ada apa-apanya dibandingkan Gundam. Sulih suaranya keren, foley artisnya jempolan, grafis dan editingnya sangat memukau. Jalan cerita mudah dipahami, sekalipun untuk tingkatan pemula seperti saya ini.

Mungkin ada sedikit hal yang membingungkan. Seperti faksi-faksi di dalam realm Gundam. Tapi itu bukanlah halangan besar. Justru membuat saya makin penasaran untuk menonton seri Gundam yang lain.

Kalau saja film ini hadir di bioskop dengan tata suara aduhai, tingkat katarsis saat menontonnya saya yakini bisa maksimal seperti saat menonton The Dark Knight. Di akhir film, saya seperti ingin berdiri dan memberikan tepuk tangan panjang.

Saya sangat menyukai bagaimana matra di dalam film ini menghisap semua indera saya. Bahkan film animasi ber-genre action lainnya tidak sampai menghipnotis seperti Gundam. Dan bukan hanya action, tapi juga surealis serta supranaturalis. Ini seperti sebuah obyek transedental yang bisa dicapai dengan meditasi dalam jangka waktu lama, memerlukan kontemplasi khusus.

Tags :
Kategori :

Terkait