Polda Metro Bikin COP di Kampung Tangguh

Kamis 09-12-2021,04:00 WIB
Editor : Yusuf M. Ridho

Arahan Presiden Jokowi: ”Polisi sowani ormas” ditanggapi serius. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menggeser fungsi kampung tangguh dari tugas cegah pandemi ke cegah kerusuhan oleh ormas.

Harian Disway - KAMPUNG Tangguh Jaya adalah komunitas tingkat RW. Bentukan Kapolda Metro Jaya. Lebih dari 500 kampung. Ada poskonya. Dengan aneka kegiatan. Membantu pemerintah mengatasi pandemi korona.

Pergeseran fungsi itu, sebab kasus korona di Indonesia sudah melandai. Kampung Tangguh Jaya tetap waspadai penularan korona. Tapi, ditambahi fungsi mencegah kerusuhan oleh ormas pelanggar hukum.

Juga, berfungsi sebagai pemberdayaan ekonomi warga setempat. Berupa peternakan lele dan penguatan UMKM. Sebagai stimulus.

Sumber dananya dari CSR (corporate social responsibility) perusahaan di dekat Kampung Tangguh Jaya.

Fadil Imran kepada pers, Rabu (8/12), mengatakan: "Kami akan tertibkan agar kampung lebih rapi, lebih aman. Tidak ada lagi yang membuat kegiatan-kegiatan yang bisa menyebabkan bentrokan antarkelompok."

Dilanjut: "Karena saya melihat, sifat gotong royong, sifat rukun, itu ada. Apalagi, bangsa Indonesia dikenal dengan sebagai bangsa gotong royong."

Kampung Tangguh Jaya kini jadi mitra polisi, membantu pengamanan wilayah. Di wilayah kampung itu sendiri.

Dengan ratusan kampung, polisi dibantu ribuan warga Jakarta. Yang aktif mengawasi potensi kejahatan, sebelum benar-benar berubah jadi kejahatan. Karena polisi dan warga punya tujuan sama: menjaga keamanan dan ketertiban.

Inilah pemolisian modern. Di Eropa disebut community oriented policing (COP). Dicetuskan kali pertama oleh politikus Britania Raya, Sir Robert Peel (5 Februari 1788–2 Juli 1850).

Sir Robert Peel dijuluki Bapak Kepolisian Demokratis Modern Britania Raya. Pada 1829 ia membentuk Polisi Metropolitan London, Inggris, yang berorientasi ke masyarakat. Ia mengerahkan polisi bersama masyarakat untuk menjaga keamanan.

Amerika Serikat (AS) menerapkan COP di dekade 1990-an. Mereka menyebut POP (problem oriented policing). Intinya sama dengan COP. Dan, banyak negara maju menerapkan itu sekarang.

Prof Kenneth J. Peak, dalam bukunya, encyclopedia of community policing and problem solving (terbitan Thousand Oaks, California, Mei 2013) mengurai sejarah pemolisian modern AS:

Dibagi tiga periode, berdasar waktu. Pertama, ia sebut Periode Inovasi (1979–1986). Kedua, Periode Difusi (1987–1994). Ketiga, Periode Kelembagaan (1995–sekarang).

Peak adalah guru besar kriminologi dan mantan ketua Departemen Peradilan Pidana, Universitas Nevada, Reno, AS.

Tags :
Kategori :

Terkait