Berlaku Hidup Serupa Pohon

Selasa 07-12-2021,05:05 WIB
Editor : Heti Palestina Yunani

Woro tertarik dan merangkai filosofi pohon, seperti telah disebutkan oleh Nakashima, sebagai kontak pertama yang paling intim antara manusia dan alam. ”Pohon dijadikan sumber penghidupan dan kehidupan. Mulai dari stomata, buah, akar, kulit, semua dapat dimanfaatkan untuk manusia dan mahluk lain,” ujar alumnus UNESA itu.

Dalam melukis, dia tak pernah terjebak dalam isme-isme. ”Sama sekali tak memikirkan isme. Yang penting saya melukis. Soal persepsi terserah penikmat,” tuturnya.

Dia pun tak terjebak soal bahan atau media melukis. Dalam karya berjudul Berdiri, Woro membuatnya dari bahan hardboard. Sketsanya dibuat dulu. Lantas membentuknya dengan pola yang diukur lewat kerangka kayu dan kawat.

Untuk membuatnya, dia mengolah bahan-bahan bekas seperti kertas yang dilebur hingga menjadi bubuk. Dicampur dengan tepung maizena, lem sampai menggumpal seperti clay. Olahan itulah yang direkatkan pada pola pohon dari hardboard tersebut.

Berdiri, mixed media (kayu, kawat, bubuk kertas, lem, semen, cat akrilik pada hardboard), 140 cmx250 cm, 2020.

Berdiri berupa objek pohon kering dengan beberapa batuan besar yang terikat dalam tiap dahannya. Woro seakan menggambarkan daya hidup sebuah pohon. Meski menanggung beban berat, seperti cuaca kemarau yang membuatnya meranggas, atau perlakuan-perlakuan dari manusia terhadapnya, tak membuat sebatang pohon berhenti memberikan manfaat.

Bahkan ketika tercerabut hingga mati sekali pun, kayunya masih bisa dimanfaatkan menjadi bahan mebel, misalnya, atau kayu bakar.

Berbicara Tentang Pohon, cat akrilik pada kanvas, 100 cmx100 cm, 2021

Ada pula lukisannya yang berjudul Berbicara Tentang Pohon. Woro melukis batang pohon besar dengan beberapa objek benda-benda alat musik, seperti gamelan, juga beberapa potongan kain batik bermotif parang.

Bagian latarnya berbentuk heksagonal berjajar seperti sarang lebah. ”Saya memaknai bahwa budaya Indonesia bersifat kontemplasi. Seperti halnya pohon. Diam tapi bekerja dan memberi nilai guna,” terang perempuan kelahiran Surabaya itu.

Bahwa kebudayaan tradisi Indonesia dalam Berbicara tentang Pohon, selalu menampilkan kedekatannya dengan alam. Tak jarang, kegiatan-kegiatan ritus atau seni menggunakan peranti yang didapat melalui bahan yang diambil dari pohon.

Banyak pula seruan-seruan dalam lagu Jawa atau sebuah tarian, tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Sebab dalam diam, pohon memiliki mekanisme gerak dalam dirinya untuk terus bertumbuh dan menghasilkan sesuatu yang dapat dikonsumsi atau dimanfaatkan.

Mekanisme gerak tersebut dilukiskannya lewat objek mesin dalam tubuh pohon. Tanpa pohon, hidup tak berjalan dengan baik.

Kegemaran Woro terhadap seni tari yang digelutinya sejak kecil turut berpengaruh dalam membentuk karya lukisnya. Dia piawai menampilkan gerak yang gemulai, atau efek elongasi tangan-tangan manusia yang menjulur dengan jari-jari saling menekuk.

Tentang Sikap, mixed media, 106 cmx180 cm.

Seperti tampak pada lukisannya berjudul Tentang Sikap. Melihatnya, lukisan itu seakan berbicara tentang deforestasi yang dilakukan manusia dengan tangan-tangan kotornya. Menebang pohon, mencerabut hingga akarnya demi kepentingan ekonomi.

Tapi justru Woro membuatnya dengan makna berbeda. Yakni lebih pada sikap dan sifat manusia yang seharusnya dapat melebur dan berbaur dalam berbagai sisi kehidupan. ”Menyatu dengan siapa saja. Seperti pohon. Bentuknya saya simbolkan dengan warna-warna tiap tangan yang bermacam-macam,” terangnya.

Growing in Balance, cat akrilik pada kanvas, 108 cmx149 cm, 2019

Selain pohon, Woro memaknai lebah. Seperti objek lebah atau sarang lebah dalam lukisannya berjudul Living in Soundless dan Growing in Balance. Baginya filosofi lebah sama dengan filosofi pohon. Para lebah melambangkan kesetiaan dan keiklasan.

”Mereka membuat sarang dan mengumpulkan madu yang cukup bagi kelompoknya, serta masih tersisa banyak untuk dikonsumsi mahluk lain,” tuturnya. Bahkan kandungan madu, sarang lebah, sampai sengatannya, berguna. Misalnya untuk pengobatan.

Tags :
Kategori :

Terkait