Dosis Pertama Tuntas dalam 27 Hari

Kamis 16-12-2021,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

Akhirnya Jawa Timur menggelar vaksinasi anak usia 6–11 tahun. Kemarinkickoff digelar di SDN 1 Kaliasin, Surabaya.Dibuka langsung oleh Gubernur Jatim KhofifahIndarParawansa dan Wali Kota Surabaya EriCahyadi.Juga, serentak secara hybrid di empat kabupaten. Yaitu, Lamongan, Pacitan, Banyuwangi, dan Ngawi.

—---------------------------------------------

Para siswa SDN 1 Kaliasin di seberang Gedung Negara Grahadi memenuhi sekolahnya sejak pagi kemarin.Mereka diantar orang tuanya.Tidak hendak belajar tatap muka. Tetapi, disuntik vaksin.Beragam ekspresi mereka tunjukkan.Mulai yang kalem, santai, hingga menangis.

Moch.HilalRawinur, misalnya. Siswa kelas IV itu datang bersama ibunya. Setelah mendaftar dan lolos skrining, ia menuju tempat vaksinator. Baru saja duduk, Hilal langsung memeluk perut ibunya yang berada di sampingnya.

Matanya merem karena ketakutan.Padahal, jarum suntik belum menyentuh lengannya.Begitu lengannya disingsingkan, seorang nakes langsung menyuntikkan vaksin.Hilal makin menutup mata erat-erat.Sambil mengangkat bahunya.”Eh, ternyata nggak sakit. Rasanya kayak dicubit teman,” ungkapnya seusai divaksin.

Setelah itu, giliran M. MaulanaBimaNugroho, teman sekelas Hilal.Ketakutan Bima lebih besar. Itu terlihat saat ia mulai duduk di kursi vaksinator. Menangis hanya dalam hitungan detik.Bahkan,di dahinyasampai bercucurankeringat.

Padahal, nakes belum bertindak apa-apa.Bima sempat menolak dan ingin beranjak dari kursinya.Ia memeluk erat perut Aura Elsa, kakaknya, yang mendampingi di sebelahnya. ”Ayo, Le. Gakpapa.Gak sakit.Kakak lho sudah,” bujuk si kakak.

Tangisan Bima makin pecah saat jarum suntik tertancap di lengan kirinya. Untung, ia dipegang erat oleh kakaknya. Begitu selesai, ia langsung ngeloyor pergi sambil mengusap mukanya yang penuh ingus dan air mata. ”Kemarin di rumah katanya berani-berani aja. Gak takut.Eh malah nangis,” ujar Elsa, lantas terkekeh.

Meja vaksinator ada dua.Di meja pertama, tidak ada anak-anak yang menangis.Sebab, di situ ada Romlah Farida. Dia seorang guru yang sedang bertugas ”menyulap” rasa sakit anak-anak biar tidak terasa.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (tengah) saat meninjau pelaksaan vaksinasi anak di SDN Kaliasin 1 kemarin. (Rizal Hanafi)

Caranya sederhana.Romlah mengalihkan perhatian dengan mengajak ngobrol si anak yang akan disuntik. Kadang melemparkan soal-soal perkalian matematika.Kadang juga seputar hobi anak-anak.Salah satu yang merasakan manfaatnya adalah LuqmanMaulana.

”Ayo Luqman. Lima kali lima berapa?” tanyaRomlah. Tepat saat Luqman menjawab, vaksin disuntikkan ke lengannya.Jadi, perhatian dan fokus Luqman tidak lagi ke rasa sakit.Tapi, pindah ke soal-soal itu.

”Kok gakkerasa apa-apa ya,” ujar Luqman setelah diberi tahu bahwa lengannya sudah disuntik. Kalimat itu langsung disambut tawa oleh orang-orang di sekitarnya.

Ya, ada 243 siswa SDN 1 Kaliasin yang divaksin kemarin.Kickoff vaksinasi anak itu juga serentak digelar di empat kabupaten lain. Yakni, 739 siswa di Banyuwangi, 300 siswa di Kabupaten Ngawi, 30 siswa di Kabupaten Pacitan, dan 512 siswa di Kabupaten Lamongan.

”Hari ini di Surabaya ada sekitar 25 ribu siswa yang divaksin,” ujar Khofifah. Total ada 116 sekolah di Surabaya yang menggelar vaksinasi anak pada hari pertama.Dengan demikian, vaksinasi anak hari pertama di Jatim mencapai sekitar 27.342 anak.

Khofifah meminta vaksinasi anak di Jatim bisa dipercepat.Tadi malam sudah datang 700 ribu dosis vaksin produksi Sinovac.Vaksin langsung digelontorkan ke setiap daerah. Terutama 21 kabupaten/kota yang mencapai level 1.

Tags :
Kategori :

Terkait