Keindahan yang Beku di Musim Dingin Jilin

Jumat 24-12-2021,07:18 WIB
Editor : Doan Widhiandono

MUSIM dingin memang mendatangkan romantisme yang khas. Saat pucuk-pucuk daun berubah menjadi keperakan karena butiran es. Saat rumput tertutupi hamparan salju yang putih. Tatkala air yang mengalir di pegunungan berubah menjadi es.

Itulah yang ’’dijual’’ oleh Jilin, provinsi di wilayah timur laut Tiongkok. Pada bulan-bulan ini, provinsi yang terletak di atas semenanjung Korea, persis berbatasan dengan Korea Utara, itu memang sedang beku. Suhu rata-rata selalu minus derajat celsius. Paling dingin sekitar 18 derajat celsius. Sedangkan yang paling hot cuma minus 4 derajat celsius.

Karena itu, berbagai event terkait es dan salju pun begitu meriah. Di Changchun, ibu kota provinsi, diadakan Festival Es dan Salju. Di situ istana-istana es dibangun. Ditingkahi semburan lampu warna-warni. Kali ini, festival tersebut berakhir pada 23 Februari 2022.

Sementara itu, para turis mendatangi Gunung Wangtian’e di kawasan Changbai. Gunung setinggi 2.051 meter di atas permukaan laut itu begitu elok. Air terjun membeku. Sungai menjadi es. Sungguh suguhan pemandangan alam yang luar biasa.

Begitu juga di Gunung Sifangdingzi, kawasan Huinan. Pepohonan memutih. Pucuk-pucuk daunnya digantikan butiran es yang memendarkan cahaya matahari musim dingin yang malas. (Doan Widhiandono)
SENDIRI DALAM BEKU
Seorang turis berdiri di tengah-tengah jembatan di Gunung Wangtian’e, Jilin.

ISTANA ES
Pendaran lampu-lampu menghiasi pahatan es yang membentuk istana dan seluncuran di Changchun, Jilin. Festival Es dan Salju itu berakhir dua bulan lagi.

ALAM YANG MENENANGKAN
Seekor kuda merumput di padang yang tertutup salju di Gunung Sifangdingzi, Jilin.

KASTIL LAMPU
Salah satu pahatan es yang disajikan di Festival Es dan Salju, Changchun, Jilin.

HUTAN MEMUTIH
Jalur trekking berselimut salju di Gunung Sifangdingzi, Jilin.

AIR TERJUN ES
Para turis memotret air terjun yang membeku di Gunung Sifangdingzi, Jilin.

 

Tags :
Kategori :

Terkait