Namun memang ada misi Sita yang terus dia dengungkan dalam setiap berkarya. Kecintaan pada Indonesia selalu Sita bawa. Apa yang dilakukannya dengan wastra Nusantara itu menunjukkan misinya itu.
Kalau pun dikombinasikan dengan bahan-bahan modern, itu pun tetap menonjolkan kekuatan wastra Nusantara. Kadang Sita tak takut untuk menabrak motif, menabrak warna, menabrak jenis wastra yang dipakainya.
Bisa jadi semula pertemuan wastra-wastra itu seolah dianggap tak bertemu. Namun ternyata bisa sangat padu di tangan Sita. Apalagi desainer yang bergelut dengan dunia fashion secara otodidak itu tak takut mencoba sesuatu yang baru. ”Kebetulan saya gemar main-main tabrak motif. Saya enggak masalah kalau dianggap terlalu kontras. Apalagi kalau warnanya dianggap nge-jreng dalam beberapa rancangan. Yang penting harmoninya dan tetap bisa padu,” ucapnya.
Maka dalam merancang, Sita sangat jeli dan sangat hati-hati selama proses produksi. Utamanya dalam pemilihan bahan yang merupakan salah satu tahapan yang penting. Hasilnya, karakter rancangan Sita yang kuat dalam mengombinasikan bahan tampak benar. Lihat saja tenun, linen dan bordir manual yang diterapkannya tetap bisa match dalam satu rancangan
Ditambah kecenderungan Sita yang menyukai warna-warna cerah namun tetap elegan, Fly with Sita Indonesia menawarkan sesuatu yang memikat untuk dikenakan pascapandemi berakhir. ”Ini bukti saya yang love Indonesia banget,” ujarnya. (Heti Palestina Yunani)