Mohammad Nuh dan Cerita di Balik Sukses Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama

Jumat 31-12-2021,17:14 WIB
Editor : Redaksi DBL Indonesia

 

Perdebatan apa yang sempat mengemuka?

Ada usulan bila ada kandidat yang mendapat dukungan 50 persen  plus 1 suara pada masa pencalonan langsung ditetapkan sebagai pemenang. Lama perdebatan soal ini. Saya jelaskan bahwa aturannya, pencalonan sah bila didukung minimal 99 suara. Perdebatan saya biarkan untuk menyadarkan muktamirin. Alhamdulillah pukul 23.30 pembahasan tata tertib selesai.

MOHAMMAD NUH saat memimpin sidang pemilihan ketua umum PB NU di Unila. (PP Tebuireng)

Seluruh rapat pleno dipimpin langsung oleh SC?

Untuk pleno krusial kami pegang sendiri. Saya, KH Asrorun Niam Sholeh, Nadirsyah Hosen, Masduki Baidlowi, Abdullah Muhdi, dan Masykuri Abdillah. Kalau sidang komisi kami lepas.

 

Mengapa sidang pleno pemilihan ketua umum dipindah ke Bandar Lampung?

Waktunya mepet. Lokasi di Lampung Tengah terlalu jauh. Masih  1 jam dari pintu tol. Makanya dipindah ke Bandar Lampung. Tempat diserahkan ke panitia. Kami putuskan di Universitas Lampung (Unila) karena lebih netral.

 

Soal Sandal yang tertukar, bagaimana ending-nya?

Ha..ha..saya tidak memperhatikan bagaimana akhirnya itu. Masih menjadi misteri. (Tomy C. Gutomo)

 

 

 

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait