Jurnalis Warga Ungkap Tersangka Anggota TNI

Rabu 05-01-2022,04:00 WIB
Editor : Yusuf M. Ridho

Jurnalis warga, plus rekaman CCTV, kini andalan polisi sebagai mata elang. Pengawas di mana-mana, siang malam. Sangat membantu penyelidikan kriminal.

Jurnalis warga dimulai 22 November 1963, ketika kamera Abraham Zapruder yang iseng, merekam iring-iringan mobil Presiden Amerika John F. Kennedy.

Penulis Qyvind Vagnes dalam bukunya, Zaprudered: The Kennedy Assassination Film in Visual Culture (2012) menyebutkan: Abraham Zapruder pengusaha pakaian. Yang iseng, merekam video perjalanan Presiden Kennedy di jalanan Dallas, Texas.

Kamera film Zapruder adalah 8 mm Bell & Howell Zoommatic Director Series Model 414 PD. Yang ia beli setahun sebelumnya.

Zapruder pengagum Kennedy. Ia semula merencanakan, merekam iring-iringan mobil Presiden Kennedy dari jendela kantornya. Tapi, kemudian ia berubah rencana, menuju titik lebih strategis di Dealey Plaza. Sudah dijadwalkan, iringan presiden bakal lewat situ.

Maka, ia berdiri, menunggu di titik strategis. Di ketinggian. Padahal, ia fobia tempat tinggi. Maka, sekretaris Zapruder, Marilyn Sitzman, membantu dengan cara memegangi kemeja Zapruder.

Ketika iring-iringan presiden lewat, rekaman Zaprudur berproses. Mendadak, Kennedy dihajar beberapa tembakan. Kena kepala Kennedy, hancur. Belasan meter di depan kamera Zapruder.

Zapruder kaget luar biasa. Ia memekik: ”...meledak seperti petasan”.

Rekaman kamera Zapruder masih posisi "on". Sampai, ia meninggalkan lokasi ketika pasukan Garda Nasional berpencar di sekitar lokasi, mencari arah tembakan.

Zapruder kembali ke kantornya, bertemu reporter The Dallas Morning News, Harry McCormick. Melalui McCormick, rekaman Zapruder itu menyebar ke media massa.

Rekaman Zapruder itu, diyakini jurnalis Amerika Serikat, sebagai jurnalis warga pertama. Sebab, sejak itu banyak orang merekam aneka kejadian. Yang hasilnya dikirimkan ke media massa di sana.

Jurnalis warga, video Rahmat di kasus tabrak mati Nagrek, tidak akan berarti apa-apa seandainya jenazah Handy dan Salsa tidak ditemukan di Sungai Serayu. Sebab, dalam hukum, tanpa korban, tidak ada pelanggaran hukum.

Tapi, menjadi penting setelah korban ditemukan. Sebagai dasar penyelidikan polisi.

Maka, ayo isi media sosial dengan jurnalis warga seperti karya Rahmat. Bukan konten kebohongan. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait