TINGKAH konyol pria asal lumajang itu kini terancam pidana. Polda Jatim sedang mencari pria yang menendang dan membuang sesajen di sekitar Gunung Semeru beberapa waktu lalu. Pencarian itu dilakukan berdasar laporan dari sekelompok masyarakat ke Polda Jatim.
Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Gatot Repli Handoko minta agar pelaku dengan kesadaran diri datang ke Polres Lumajang. Atau bisa juga langsung ke Polda Jatim untuk memberikan keterangan dari tindakan yang dilakukannya itu.
Polda Jatim kini telah membentuk tim khusus. Tim itu untuk menemukan identitas pria dalam video tersebut. Berdasar informasi yang diperoleh, Gatot mengemukakan bahwa pembuang dan penendang sesajen merupakan seorang relawan bencana. Namun, informasi itu belum valid.
Gatot pun minta masyarakat tidak merusak kedamaian di wilayah mana pun dengan isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan). Bukan itu saja, perwira menengah melati tiga tersebut juga meminta semua orang menghormati kearifan lokal.
”Karena kan selama ini Lumajang sudah damai, aman, dan bagus. Jangan sampai dirusak dengan adanya video-video dan tindakan yang mengandung SARA. Kita juga harus menghormati kearifan lokal daerah situ,” tegasnya.
Termasuk orang yang mengunggah video itu di media sosial (medsos), Polda Jatim juga masih melakukan pencarian dan memonitor akun medsos itu. ”Nanti kalau sudah ketemu kita baru tahu apakah dia warga situ atau bukan,” bebernya.
Disinggung terkait hukuman yang menjerat pelaku itu, Gatot tidak mau gegabah menyimpulkan. Namun, yang pasti, kini penyidik masih mendalami kasus tersebut. ”Kami lihat dahulu nanti. Kan masih penyelidikan," ucapnya.
Kasus itu terjadi berawal dari sebuah video yang beredar luas di jagat maya. Dalam video itu terlihat seorang pria berjenggot yang menggenakan peci membuang serta menendang sesajen di lokasi bekas erupsi Semeru di Kabupaten Lumajang.
Sebelum membuang, pria dalam video mengatakan bahwa sesajen merupakan sesuatu yang mengundang murka Sang Pencipta. Bahkan, tindakan itu bisa menimbulkan azab berupa bencana.
Seusai mengatakan kalimat itu, pria tersebut bergerak membuang sesajen tersebut. Sesajen itu berisi buah dan nasi. Kemudian, pada cuplikan video lain, pria yang sama menendang sesajen yang diletakkan pada tempat persembahyangan agama tertentu.
Berdasar video itu, DPD Prajanti Hindu Indonesia melaporkan pria tersebut ke Polda Jatim. Laporan itu diberikan Senin (10/1). Menurut mereka, tindakan pria tersebut adalah penghinaan budaya Nusantara dan umat Hindu.
Sesajen itu diberikan sebagai bentuk permohonan keselamatan kepada Yang Mahakuasa atas erupsinya Gunung Semeru. Organisasi itu melaporkan kasus itu ke Polda Jatim untuk mengantisipasi adu domba yang kemungkinan terjadi. Sebab, tindakan itu dapat menimbulkan permusuhan antarumat beragama. (Michael Fredy Yacob)