SEJAK diresmikan 9 Juli 2016, Jembatan Suroboyo yang terkenal dengan air mancur menarinya belum pernah difungsikan. Beberapa kali dibuka malah menimbulkan kerumunan. Sabtu-Minggu (22-23/1) Pemkot mulai mencoba membuka kembali jembatan sepanjang 800 meter di kawasan Kenjeran itu.
Uji coba jembatan itu hanya untuk pejalan kaki dan pesepeda. Kendaraan bermotor belum diizinkan melintas. Uji coba itu merupakan bagian dari rencana Pemkot Surabaya untuk mengintegrasikan jembatan itu dengan destinasi wisata di pesisir Pantai Kenjeran.
JEMBATAN SUROBOYO sementara dibuka untuk pejalan kaki. (Foto: Boy Slamet-Harian Disway)"Semua akan terintegrasi, ini mulai dari THP (Taman Hiburan Pantai) di Kenjeran lama sampai Patung Suroboyo, lalu Sentra Ikan Bulak. Terkoneksi jadi satu kesatuan paket wisata," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Namun demikian, Pemkot Surabaya masih terus mengkaji apakah Jembatan Suroboyo akan dibuka secara permanen. Jembatan Suroboyo nantinya akan difungsikan untuk kepentingan UMKM. Pengunjung bisa melihat air mancur menari sembari duduk bersantai di stand UMKM.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumgdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos mengatakan, Pemkot ingin menghidupkan lagi Jembatan Suroboyo melalui UMKM. "Jangan salah dalam memahami kata-kata Pak Wali (Eri Cahyadi, Red). Bukan menjadikan jembatan sebagai sentra UMKM meskipun kemarin ada UMKM yang dilibatkan," jelas Yos.
Mengenai UMKM yang dilibatkan tersebut untuk adalah guna mengakomodasi pengunjung yang ingin membeli minuman dan makanan ringan. Namun, untuk menjadikan Jembatan Suroboyo menjadi sentra kuliner, Yos merasa hal tersebut tidak mungkin. (Gregorius Brahmanda)