Menengok Produksi Kue Keranjang Kalidami Jelang Imlek

Sabtu 29-01-2022,13:44 WIB
Editor : Redaksi DBL Indonesia

Penjualan Nian Gao (年糕) atau kue keranjang tahun lalu merosot tajam. Produsen Kue Keranjang Hokky di Kalidami Surabaya cuma dapat pesanan 2-3 ribu kotak. Tahun ini mereka kebanjiran pesanan. Penjualannya sudah lebih dari 5 ribu kotak.

—-

DANDANG setinggi satu setengah meter terlihat mencolok di balik pagar rumah yang terletak di pinggiran Kalidami Surabaya, Kamis (28/1). Dua perempuan duduk bersimpuh di halaman rumah yang disulap jadi dapur produksi kue keranjang itu.

Narti dan Cici Rosmiati memindahkan kue yang sudah matang. Sekali masak, dandang bisa diisi 10 tingkat nampan kue. Kue seberat 400 gram itu dimasukkan ke gelas besi seukuran kaleng susu kental manis lalu dikukus selama 15 jam.  ”Yang di dandang belum matang,” kata Cici, salah satu pegawai siang itu.

Sambil mengukus kue, mereka memindahkan kue yang sudah matang ke ruang tamu. Kotak karton berwarna merah dengan gambar dua anak kecil yang mengenakan baju tradisional Tiongkok sudah siap diisi. Sebelum memasukkan kue, mereka memasang stiker merah di atas plastik plastik pembungkusnya. Masing-masing kotak diisi 2 ikat kue.

Semuanya sudah dipesan oleh pemilik toko, supermarket, dan pembeli perorangan. Mereka hanya membuat kue sesuai jumlah pesanan.

Produksi sudah dimulai sebulan sebelum Imlek. Sekali dalam setahun halaman dan ruang tamu rumah itu disulap jadi dapur produksi. Dalam sehari mereka bisa memproduksi 320 kotak. Jumlahnya bisa lebih banyak menjelang Imlek yang jatuh pada 1 Februari nanti.

Feri Andreasandi, pemilik usaha kue keranjang itu merasa penjualan tahun ini jauh lebih besar ketimbang tahun lalu. Kenaikan sudah lebih dari 50 persen. Hoki jelang tahun Macan Air sudah mulai dirasakan.

Maklum saja. Pada Imlek Tahun Kerbau 2021, kasus Covid-19 sempat meningkat gara-gara libur natal dan tahun baru. Saat itu, vaksinasi belum dimulai. Masih banyak masyarakat yang takut tertular dari makanan tradisional yang dijual di pasar hingga supermarket.

Imlek Tahun Macan Air kali ini kondisi sudah jauh berubah. Sudah banyak yang tertular dan kebal secara alami. Sebanyak 2,9 juta warga Surabaya sudah divaksin. Pencapaiannya sebesar 130,72 persen dari target yang ditetapkan.

Tantangan Feri sebagai generasi ketiga penerus tradisi keluarga itu memang tak mudah. Meski sempat dihajar pandemi, ia berhasil membuktikan bahwa kue keranjang bisa tetap bangkit.

Kue manis bertekstur lengket itu ternyata sudah melintasi lebih dari dua dekade zaman. Bahkan sudah ada sebelum penanggalan Tionghoa yang ditetapkan pada Dinasti Zhou 256 tahun sebelum masehi. Dahulu masyarakat Tionghoa mempersembahkan kue keranjang sebagai persembahan kepada dewa dan leluhur.

Dalam Chinese New Years: Fact and Folklore karya William C. Hu dijelaskan bahwa kue keranjang sebenarnya tidak disantap jelang Imlek. Tapi dimakan pada hari kesembilan di bulan kesembilan.

Pada Dinasti Tang 618-907 Masehi, kue itu menjelma sebagai makanan yang disantap setiap Festival Musim Semi.

Tags :
Kategori :

Terkait