Untag Gandeng Xavier University

Selasa 08-02-2022,04:00 WIB
Editor : Doan Widhiandono

PROGRAM Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya mencatatkan sejarah baru. Yakni, berhasil menggandeng kerja sama dengan Prodi Development Communication dari Xavier University, Filipina. Kerja sama itu membuahkan dua program yang cukup epik.

Pertama, Xavier University membuat kompetisi jurnalisme investigasi. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag diberi kesempatan untuk menjadi peserta. Juga, ada program pertukaran dosen. Namun, tidak untuk mengajar selamanya. ”Tapi, menjadi narasumber atau pemateri di masing-masing webinar,” ujar Kaprodi Ilmu Komunikasi Untag Mohammad Insan Romadhan.

Setiap pihak akan menggelar webinar bertema Social Justice. Tema itu terpilih karena dianggap sebagai isu yang hangat diperbincangkan di Filipina. Prodi Ilkom Untag bakal mengirim dosen komunikasi gender untuk webinar di sana. Sementara itu, Xavier University akan mengirim dosen pembangunan dan pemberdayaan komunikasi untuk mahasiswa Untag.

Program pertama itu bakal digelar semester genap 2021/2022. Kompetisi jurnalisme investigasi mulai berlangsung bulan depan. Dengan deadline pada Mei. Setiap mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag diperbolehkan mengikuti kompetisi.

Program kedua, pertukaran mahasiswa di antara kedua pihak. Bakal dimulai pada tahun ajaran baru. Dikhususkan untuk para mahasiswa semester 5. Itu menyangkut program Kampus Merdeka Belajar. ”Mekanismenya nanti menyusul. Yang jelas, kita kirim mahasiswa ke sana,” katanya.

Mulanya, program kerja sama itu diinisiasi Amalia Nurul Muthmainah, salah seorang dosen Ilkom Untag. Dia merupakan lulusan master dari salah satu universitas di Eropa. Mengikuti program Erasmus. ”Kebetulan, teman saya kuliah mengajar di Xavier University. Jadi, kenapa tidak coba bikin kerja sama,” terangnyi.

Obrolan itu berlanjut serius. Kedua pihak mengadakan rapat virtual pada Kamis (3/2). Akhirnya berbuah baik. Terjalin MoU antar kedua universitas dan MoA antarprogram studi. Tentu untuk pertukaran mahasiswa akan dilakukan seleksi. Terutama dengan mempertimbangkan kemampuan berbahasa Inggris setiap peserta.

Program kerja sama itu merupakan hal baru bagi Prodi Ilkom Untag. ”Dalam konteks pertukaran dosen dan mahasiswa, ini pertama di prodi ilkom. Kalau sebelumnya cuma ngundang dari luar sudah sering,” katanyi. (Mohamad Nur Khotib)

Tags :
Kategori :

Terkait