Ibaratnya, kalau boneka potehi Gudo mengenakan jubah tebal dengan bordiran bunga, boneka Tiongkok mengenakan daster bermotif bunga. Motifnya boleh sama, rasanya yang berbeda.
’’Yang dari Gudo ini memang buatan perajin asli. Kalau dari Tiongkok ini seperti, ehm , apa ya? Pasaran. Produk masal,’’ ucap Herdian.
Itulah yang membikin wayang potehi asli Gudo begitu mahal. Setiap boneka adalah wujud karya dan karya pembuatnya. Boneka-boneka itu tidak pernah ada yang benar-benar persis sama. Masing-masing dilahirkan dengan proses sendiri-sendiri. Bukan barang cetakan yang keluar dari satu mesin… (Doan Widhiandono)
Edisi sebelumnya: Ribuan Kepala dan Kaki di Museum Potehi