Tentu, indikator tersebut masih akan terus diperbarui dan disempurnakan para ahli. Menurutnya, transisi ke endemi juga harus memperhatikan cakupan vaksinasi. Capaian suntikan dosis dua dan tiga harus memenuhi target. Terutama bagi para lansia.
Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo turut mengingatkan. Penetapan transisi endemi tidak boleh diputuskan secara tergesa-gesa. Apalagi jika beralasan seperti pelonggaran aktivitas di negara-negara Eropa.
”Di sana terlalu berani. Kasus sedikit melanggar, langsung lepas prokes,” terangnya. Padahal, varian-varian Covid-19 bisa terus muncul sepanjang terjadi penularan. Sebab, Covid-19 merupakan tergolong virus RnA. Penularan itulah yang menyebabkan virus bermutasi.
Menurutnya, pandemi Covid-19 bisa berakhir hanya dengan satu hal. Yakni, apabila virulensi (keganasan virus) setiap varian baru tidak membahayakan. Setiap pasien yang terpapar hanya mengalami gejala ringan. ”Lha kalau makin baru variannya terus makin bahaya, ya berarti gak habis-habis pandeminya,” ungkapnya.
Sementara itu, angka positivity rate di beberapa provinsi juga mulai turun. Di Jawa Timur, misalnya, angka positivity rate 17 persen. Walaupun masih di atas standar WHO, tetapi puncak lonjakan kasus sudah terlewati. Laju kasus juga tidak setinggi pertengahan Februari lalu. Total kasus aktif saat ini stabil di angka 5.000-an kasus.
Terminal 2 Internasional Bandara Juanda juga kembali dibuka kemarin. Yakni, terakhir sejak akhir Januari lalu. Kemarin 211 pekerja migran dari Brunei Darussalam tiba.
Dari jumlah itu, 15 orang diisolasi ke RSUD Soetomo karena terkonfirmasi positif Covid-19. Sisanya dikarantina di asrama haji. ”Ya, hari ini total ada dua jadwal kedatangan,” jelas General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar. (Mohamad Nur Khotib)