Kegiatan rutin yang kerap dilakukannya adalah mengajak Freddo jalan-jalan. Karena tubuhnya semakin besar dan energik, Ratih tak memiliki cukup tenaga untuk mengajak peliharaannya itu.
Kedua anak Ratih Sumarsono memeluk Freddo. Keduanya juga sangat menyayangi anjing yang telah dipelihara sejak usia 4,5 bulan.
Tugasnya dialihkan kepada kedua anaknya atau keponakannya, Anggie. Merekalah yang membawa Freddo berkeliling. ”Ada beberapa jenis anjing yang menurut ketika diajak jalan-jalan tanpa dirantai. Tapi untuk Freddo, saya membiasakannya dirantai. Saya khawatir. Freddo kan lincah. Nanti di jalan dia lihat kucing, misalnya, bisa langsung dikejar,” terangnya.
Dalam merawat anjing, si pemelihara harus benar-benar punya niat. Itu akan membuat si pemelihara mampu mencurahkan rasa cintanya untuk hewan peliharaannya. Jadi kalau ada hewan yang berkarakter ganas pasti akan menjadi jinak. Itu bila proses memeliharanya dilakukan dengan benar.
Si pemelihara harus tahu pakan yang tepat. Hindari tulang ayam misalnya. ”Soalnya tajam. Bisa berbahaya untuk lambungnya,” ujar mantan vokalis yang pernah bergabung dengan grup populer Gombloh & Lemon Tree’s Anno ’69 itu.
Kebetulan Freddo alergi daging ayam. Sekali saja menelannya, kulitnya iritasi. Muncul bercak-bercak merah. ”Ada lukanya pula. Pernah beberapa bagian punggungnya muncul iritasi. Oleh dokter hewan, bulunya dipotong di bagian lukanya untuk mencegah infeksi,” tuturnya.
Kecenderungan alergi semacam itu perlu perawatan khusus. Biasanya, dokter hewan memberi shampoo anti-jamur dan anti-alergi, serta obat antibiotik. ”Obat-obatan yang diperlukan sama seperti manusia. Kalau iritasi tentu dimandikan dengan shampoo khusus untuk menyembuhkan alergi. Yang utama, hindari jenis makanan yang memicu alergi,” ujarnya.
Freddo diajak foto dulu sebelum ditinggal keluarga Ratih Sumarsono untuk menghadiri hajatan. Biasanya, saat begitu Freddo akan sedih jika ditinggal.
Satu lagi, memelihara Siberian Husky dibutuhkan tempat yang luas. Karena karakternya lincah dan gemar berlarian ke sana-kemari. Kebetulan rumah Ratih di daerah Rungkut, Surabaya, cukup representatif. Ada halaman depan yang luas yang ditumbuhi rerumputan hijau.
”Biasanya Freddo suka duduk santai di halaman cuma ingin melihat tiap orang atau pedagang yang lewat. Sering mengarahkan kepalanya ke sela-sela pagar seperti penasaran karena ingin tahu atau hendak menyapa. Tapi tidak menggonggong,” ungkapnya. Lain halnya jika yang lewat itu kucing atau jenis anjing lain, Freddo pasti menggonggong.
Jangan lupa, pagar rumah harus dibuat tinggi, maksimal tiga meter. Sebab anjing siberian husky pandai melompat. ”Ada sifat Freddo yang lucu. Ia tidak mau ditinggal lama. Pasti ia sedih,” pungkas Ratih, lalu tertawa. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas)