Surabaya Belum Berani PTM 100 Persen

Senin 14-03-2022,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

PEMBELAJARAN tatap muka (PTM) Surabaya belum bisa berjalan normal meski situasi pandemi sudah terkendali. Sudah lebih dari sepekan Kota Pahlawan masuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2. Namun, pembelajaran tatap muka 100 persen belum bisa dilakukan.

Daerah yang masuk PPKM level 1 dan 2 boleh menggelar PTM 100 persen. Lebih dari sebulan Surabaya masuk PPKM level 4 dan 3. PTM 100 persen yang digelar sejak awal Januari pun harus diperketat lagi.

Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya  sebenarnya sudah memberikan kelonggaran. Namun, PTM tidak bisa digelar 100 persen. ”Masuk bergantian,” kata Kabid Sekolah Menengah Dispendik Surabaya Tri Endang Kustianingsih kemarin (12/3).

Ia juga menunjukkan surat edaran untuk sekolah. Ada lima poin yang harus diperhatikan. Yakni, PTM dilakukan secara bergantian, jumlah peserta didik 50 persen dari kapasitas ruangan, jadwal pembelajaran diatur sesuai kondisi sekolah, protokol kesehatan tetap diperketat, dan siswa mendapat pelayanan pendidikan sesuai kondisi masing-masing.

Surat itu juga memuat simulasi pembelajaran dari tingkat TK hingga SMP. Jam masuk TK pukul 08.00 hingga 09.20. Separuh masuk, separuh daring sesuai nomor absen. Esok dilakukan secara bergantian. Jam masuk SD pukul 07.00 hingga 10.00. Sedangkan SMP masuk pukul 06.30 hingga 10.00.

Wali Kota Eri Cahyadi juga mempertegas ketentuan itu kemarin. Menurutnya, kelonggaran sudah diberikan dengan tetap mengedepankan keselamatan siswa, guru, dan keluarga mereka. ”Sebelumnya 25 persen,” ujar kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya era Wali Kota Tri Rismaharini itu.

Namun, tak berarti PTM 100 persen tidak digelar lagi. Pemkot juga akan membahas kemungkinan lain pekan ini. Pihaknya akan mengundang dispendik dan serta pentahelix (multipihak) dalam 3-4 hari ke depan.

Situasi Covid-19 juga sudah sangat melandai. Pada pertengahan Februari lalu jumlah kasus harian Surabaya mencapai 2.500 kasus. Kini penambahan kasus harian tinggal 84 pasien. Mayoritas melakukan isolasi mandiri di rumah. Fasilitas isolasi di asrama haji pun makin sepi. Sedangkan RS lapangan darurat di Bangkalan untuk warga non-KTP Surabaya sudah kosong tiga hari lalu.

Selain aturan sekolah, pemkot mengubah ketentuan aktivitas lain. Warung makan, PKL, serta lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan yang ketat sampai pukul 21.00. Kapasitas pengunjung 75 persen.

Pusat perbelanjaan, mal, serta pusat perdagangan lain juga dibatasi 75 persen dari total kapasitas. Mereka hanya boleh buka pukul 21.00. Hanya minimarket di jalan protokol, rumah sakit, bandara, stasiun, dan terminal yang bisa buka 24 jam. ”Sedangkan bioskop, kapasitas maksimalnya 70 persen,” tambah Eri.

Rencananya taman kota dibuka lagi. Termasuk Tunjungan Romansa yang digelar saat malam. Pekan ini pemkot juga melakukan evaluasi kegiatan di fasilitas publik itu bersama dinas kesehatan (dinkes), badan perlindungan bencana daerah (BPBD), dan satpol PP. "Karena memang sudah banyak yang kangen dengan taman dan Tunjungan Romansa," jelasnya.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Erwin Darmogo berharap agar pemkot membuka PTM 100 persen. Sebab, pemerintah pusat sudah memberikan kelonggaran tersebut. ”Mulai besok (hari ini), saya masuk 100 persen. Separuh-separuh, dua sesi,” ujar kepala SMP Kristen YBPK 1 Surabaya itu.

Kebijakan itu dilakukan karena siswa sudah terlalu lama belajar dari rumah. Mereka tertinggal banyak mata pelajaran. Sedangkan siswa kelas IX harus mempersiapkan diri untuk ujian akhir sekolah (UAS).

Ujian nasional (unas) memang sudah ditiadakan. Namun, UAS tetap dibutuhkan. Nilai para siswa akan berpengaruh pada asesmen yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

UAS bakal digelar pertengahan Mei, setelah Lebaran. Waktunya sangat mepet. Sebab, akan ada libur puasa dan Lebaran. Kalau dihitung-hitung, waktu efektif siswa untuk mempersiapkan diri tinggal satu bulan. ”Enggak bisa kalau dikejar lewat Zoom,” lanjutnya.

Tags :
Kategori :

Terkait